Reporter: Ade Priyatin | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Penjaminan Kredit Daerah Provinsi Sumatra Barat (Perseroda) atau PT Jamkrida Sumbar menilai, target Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar kontribusi penjaminan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai 90% pada 2028 masih tergolong realistis, meskipun industri penjaminan dihadapkan pada sejumlah tantangan.
Hingga Oktober 2025, kontribusi penjaminan UMKM terhadap total portofolio industri penjaminan telah mencapai sekitar 70%, dengan pertumbuhan portofolio rata-rata 5% per tahun.
Baca Juga: BSI Pastikan 100% Layanan Perbankan di Aceh Pulih Pascabencana
Direktur Utama PT Jamkrida Sumbar Ibnu Fadhli mengatakan bahwa target dalam roadmap OJK masih dapat dicapai selama terdapat penguatan kapasitas dan tata kelola industri penjaminan.
“Meski industri penjaminan menghadapi berbagai tantangan, target yang ditetapkan dalam roadmap OJK masih dalam jangkauan dan dapat dipandang realistis,” ujar Ibnu kepada Kontan.co.id, Senin (29/12/2025).
Ia menambahkan, meskipun risiko kredit UMKM dan tingkat kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) masih relatif tinggi, target tersebut tetap memungkinkan dengan dukungan kebijakan OJK yang mendorong konsolidasi industri serta penguatan struktur keuangan lembaga penjaminan.
Di tengah tantangan tersebut, Jamkrida Sumbar terus melakukan berbagai langkah mitigasi risiko guna menjaga keberlanjutan bisnis penjaminan kredit UMKM.
Baca Juga: OJK: Konsolidasi Jadi Kunci Ketahanan Perbankan Nasional 2026
Salah satunya melalui peninjauan dan revisi terms and conditions kerja sama dengan mitra perbankan untuk memperkuat posisi penjaminan.
Selain itu, perseroan juga menetapkan cadangan klaim di atas ketentuan minimum yang ditetapkan OJK, serta melakukan kerja sama penjaminan ulang (re-guarantee) hingga 80% dari total portofolio, sesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK).
Di sisi pengembangan pasar, Jamkrida Sumbar aktif melakukan sosialisasi ke berbagai kabupaten dan kota di Sumatra Barat melalui program literasi dan inklusi keuangan.
Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman pelaku UMKM mengenai manfaat penjaminan sekaligus memberikan pendampingan usaha.
Dengan berbagai strategi tersebut, Jamkrida Sumbar optimistis nilai portofolio penjaminan produktif dapat mencapai Rp 1,93 triliun pada 2026, atau tumbuh sekitar 47% dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Perbankan 2026 Diproyeksi Moncer, Ini Kata OJK
Sementara itu, klaim penjaminan produktif pada 2026 diproyeksikan sebesar Rp 56 miliar, atau turun sekitar 14% secara tahunan.
Sebagai catatan, hingga November 2025 Jamkrida Sumbar telah membukukan penjaminan produktif sebesar Rp 11 triliun, dengan kontribusi mencapai 57% dari total penjaminan sebesar Rp 19 triliun.
Dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan penjaminan sektor produktif tercatat rata-rata 14% per tahun.
Selanjutnya: Lion Air Buka Rekrutmen Management Trainee, Siapkan Pemimpin Masa Depan
Menarik Dibaca: Dapur Terlihat Kosong Walau Sudah Rapi? Ini Penyebab yang Sering Terlewatkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













