kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.439.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.405   30,00   0,19%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Jika Bunga Acuan Turun, Suku Bunga Simpanan Perbankan Berpotensi Ikut Turun


Selasa, 03 September 2024 / 07:20 WIB
Jika Bunga Acuan Turun, Suku Bunga Simpanan Perbankan Berpotensi Ikut Turun
ILUSTRASI. Penurunan suku bunga acuan berpotensi langsung diikuti dengan bunga simpanan perbankan.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi penurunan suku bunga acuan berpotensi akan langsung diikuti dengan bunga simpanan perbankan. Hal tersebut sedikit berbanding terbalik dengan kondisi bunga kredit yang kemungkinan belum akan turun.

Maklum, selama era suku bunga tinggi, perbankan lebih sering mengerek bunga simpanan yang membuat beban bunga membengkak. Berbeda, bank lebih banyak menahan untuk menaikkan bunga kredit agar tidak kalah bersaing dengan bank lain.

Ambil contoh, BI mencatat per Juli 2024, suku bunga simpanan berjangka meningkat pada tenor 1 bulan, 3 bulan, dan 24 bulan, masing-masing 4,75%, 5,41%, dan 4,39%. Peningkatannya ada di kisaran 10 basis poin hingga 20 basis poin. 

Baca Juga: Kinerja keuangan moncer, BSI cetak pertumbuhan laba 20,28%

Direktur Distribution and Institutional Funding BTN Jasmin bilang penurunan suku bunga simpanan sejatinya akan tergantung pada kondisi likuiditas masing-masing bank. 
Namun, BTN akan menyambut positif penurunan suku bunga acuan dan bisa langsung menyesuaikan.

“Semakin cepat semakin baik buat penurunan cost of fund,” ujar Jasmin.

Jasmin menjelaskan bahwa BTN terakhir menaikkan suku bunga simpanannya pada saat BI juga menaikkan bunga acuan menjadi 6,25%. Kala itu, kenaikan bunga simpanan di BTN ada di kisaran 15 basis poin hingga 25 basis poin.

“Kondisi likuiditas BTN masih lebih dari cukup untuk support kredit,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan PT Bank Mandiri Tbk Sigit Prastowo bilang, secara umum, penurunan suku bunga acuan memang akan berdampak terhadap suku bunga simpanan. 

Namun, ia menegaskan mekanisme penyesuaian ini akan bergantung terhadap beberapa faktor.

Ambil contoh, dinamika persaingan antar bank dalam menarik dana nasabah dan kondisi likuiditas bank yang akan mempengaruhi keputusan untuk menurunkan suku bunga simpanan.

“Bank Mandiri akan tetap berupaya menjaga tingkat biaya bunga yang optimal untuk mendukung likuiditas, profitabilitas dan strategi ekspansi bisnis ke depan,” ujarnya.

Baca Juga: Update Suku Bunga Deposito Bank BNI Hari ini (2 September 2024)

Sigit berpendapat bahwa penurunan suku bunga tentunya akan berdampak positif bagi bank Mandiri terutama dari sisi NIM, di mana ada peluang untuk menurunkan biaya dana simpanan secara bertahap.

“Di saat yang sama kami juga berupaya untuk menjaga yield bank tetap stabil, melalui strategi ecosystem driven growth yang ditopang core competence bank Mandiri,” tambahnya.

Direktur PT Bank Oke Indonesia Tbk (Bank Oke) Efdinal Alamsyah berpendapat penurunan suku bunga acuan biasanya berdampak pada suku bunga simpanan, meskipun dampaknya mungkin tidak selalu langsung atau sebesar yang diharapkan.

Ia menjelaskan jika suku bunga acuan turun, suku bunga simpanan juga akan cenderung menurun. Hal ini karena bank-bank dan lembaga keuangan biasanya menyesuaikan bunga simpanan mereka agar tetap sejalan dengan biaya dana mereka.

“Meski ada potensi penurunan suku bunga acuan, jika ada bak yang sebaliknya menaikkan suku bunga simpanan, bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti kebutuhan bank untuk menarik dana simpanan atau persaingan di pasar simpanan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×