Reporter: Issa Almawadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Merespon ketentuan Bank Indonesia (BI) mengenai penerapan pin enam digit di kartu kredit, Bank Mandiri akan mulai memproduksi masal kartu kredit ber-pin pada Juli mendatang. Meski begitu, bank berlogo pita emas sudah melakukan uji coba penerapan kartu kredit berbasis Card Verification Method (CVM) pin tersebut.
Kepada KONTAN, Boyke Yurista, SVP Consumer Cards Group Bank Mandiri menjelaskan, uji coba kartu kredit CVM pin sudah dilakukan di akhir tahun lalu. "Jadi, kartu saya yang CVM pin kalau bertransaksi, mesin electronic data capture (EDC) nya minta pin," terang Boyke baru-baru ini.
Sebaliknya, kata Boyke, jika menggunakan kartu CVM signature maka mesin EDC masih keluar struk yang biasa minta signature. Dengan uji coba yang telah dilakukan, Boyke menegaskan, produksi masal kartu CVM pin baru akan dicetak pada Juli mendatang.
"Sisanya ya mengikuti cycle expire atau kalau ada kartu rusak minta ganti, kami akan langsung kasih yang CVM pin," jelas Boyke.
Bank Mandiri memprediksi, nilai dan jumlah transaksi kartu kredit di 2014 bisa melampaui target. "Angka resmi belum keluar. Tapi kisaran nilai mendekati Rp 30 triliun, dengan transaksi sebanyak 30 juta," terang ucap Boyke.
Boyke menerangkan, pencapaian bisnis kartu kredit tersebut tidak lepas dari keberhasilan peningkatan product holding nasabah-nasabah cabang sehingga bisa ditambah dengan produk kartu kredit dan produk-produk lainnya. Hal itu membuat nasabah lebih aktif melakukan transaksi di Bank Mandiri.
Selain itu, kata Boyke, Bank Mandiri berhasil membuat backbone program loyalty sehingga nasabah kartu kredit lebih sering menggunakan kartunya. "Program loyalty yang mudah, bermanfaat, dan berkesinambungan berhasil kami komunikasikan dengan baik," kata Boyke. Dengan pencapaian di 2014, Boyke cukup optimis mematok target pertumbuhan bisnis kartu kredit pada kisaran 20% di tahun 2015 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News