Reporter: Puspita Saraswati | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) hingga Oktober 2018 telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 151 miliar. Dengan kata lain, Akseleran telah merealisasikan 75,5% target penyaluran dana akhir tahun yakni Rp 200 miliar.
Total dana pembiayaan tersebut berasal dari 60.000 pemberi pinjaman ynag kemudian disalurkan kepada 320 peminjam.
Christopher Gultom, Chief Credit Officer & Co-Founder Akseleran mengatakan hingga akhir tahun 2018, Akseleran menargetkan total pembiayaan sebesar Rp 200 miliar dengan rata-rata pertumbuhan tiap bulannya sekitar 10% - 20%.
Adapun strategi yang bakal dijalankan perusahaan seperti; melakukan marketing campaign dan berkolaborasi dengan platform e-commerce yang ada di Indonesia. Strategi ini akan dilakukan baik secara digital marketing maupun offline marketing.
“Tujuannya untuk menjaring lebih banyak lagi para pemberi pinjaman dan juga pelaku usaha,” kata Christopher kepada Kontan.co.id, Minggu (11/11).
Untuk menjaring lebih banyak lender sekaligus borrower, ia mengatakan jika perusahaan sangat konsern terhadap data privasi konsumen.
“Akseleran selalu memprioritaskan perlindungan terhadap konsumen sehingga tidak ada penerapan di sistem kami untuk memanfaatkan data-data dari buku telepon milik nasabah,” terangnya.
Selain itu, Christopher juga mengatakan Akseleran dipastikan melakukan proses pengawasan, peninjauan, perawatan, dan peningkatan sistem manajemen keamanan informasi. Sebab perusahaannya telah resmi terdaftar dan diawasi oleh OJK sekaligus sudah tersertifikasi oleh ISO 27.001, dimana keamanan informasi menjadi fokus perusahaan.
Rencananya, di tahun 2019 Akseleran akan mematok target penyaluran dana hingga Rp 1 triliun atau lima kali lipat dari target 2018 yang diharapkan mencapai Rp 200 miliar.
Untuk strategi yang akan dilakukan tahun depan, Christopher bilang akan melakukan serangkaian langkah ekspansif diantaranya seperti pengembangan produk hingga langkah kolaborasi.
“Kita akan besarkan produk yang sudah ada, yaitu pinjaman usaha berbasis tagihan (receivables/invoices financing), berbasis persediaan (inventory financing), berbasis mesin/peralatan (capex financing), dan pinjaman online merchant bagi penjual online,” tuturnya.
Hal tersebut rencananya akan terus dilakukan baik dengan menggenjot melalui marketing di daerah yang sudah dipenetrasi, maupun dengan melakukan penetrasi di daerah baru.
“Persebaran peminjam dari pelaku usaha atau borrower di Akseleran sudah ada di Jabodetabek, Jawa Barat, Balikpapan, dan Maluku. Ke depannya, kami akan semakin memperluas daerah jangkauan untuk borrower di luar Pulau Jawa karena untuk lender sudah berasal dari seluruh Indonesia,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
