kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kementerian BUMN sebut penyaluran kredit bank pelat merah tumbuh pada awal tahun ini


Minggu, 11 April 2021 / 09:54 WIB
Kementerian BUMN sebut penyaluran kredit bank pelat merah tumbuh pada awal tahun ini
ILUSTRASI. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Kerja BTN tahun 2020 di Jakarta, Jumat (10/1/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit perbankan mulai menggeliat. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menyebut, kredit bank himpunan bank milik negara (Himbara) mulai tumbuh hingga Maret 2021.

“Saya laporkan, kemarin sudah saya cek angkanya, untuk bank Himbara hingga Maret 2021 sudah tumbuh positif year on year. Semoga kuartal kedua pertumbuhannya semakin membesar. Memang angka pada Februari masih negatif, namun sudah mulai positif di kuartal pertama,” ujar Tiko, panggilan akrab Kartika secara virtual pada Jumat (9/4).

Meski tidak menyebut besaran pertumbuhan kredit bank Himbara, Tiko menyebutkan, pertumbuhan itu utamanya terjadi pada segmen mikro dan kredit usaha rakyat. Ia mengaku segmen kredit korporasi masih mengalami pertumbuhan negatif lantaran permintaan kredit modal kerja masih lesu.

Baca Juga: POJK soal manajemen risiko TI mengatur pengamanan data pribadi, ini kata P2P lending

“Sehingga masih kami fokuskan di KUR dan mikro. Untuk percepatan ke depan, kami melihat Himbara nanti di kuartal kedua 2021 bisa lebih agresif lagi ke segmen kredit menengah. Semoga bank swasta nasional mengikuti,” ujar Tiko yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Perbanas.

Ia menyebut, saat ini perbankan tengah menghitung restrukturisasi kredit sekitar Rp 1.200 triliun dari total portofolio industri sekitar Rp 6.000 triliun. Pasca setahun program relaksasi ini berlangsung, Tiko bilang, bankir tengah menghitung bagaimana dampaknya terhadap pencadangan ke depannya.

Ia berharap setelah antisipasi itu dilakukan, perbankan bisa memacu penyaluran bisnis kredit. Sebab tidak perlu lagi melihat dampak restrukturisasi lantaran telah disiapkan pencadangan.

Asal tahu saja, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kredit yang disalurkan oleh perbankan kepada sektor swasta domestik mengalami penurunan 2,3% menjadi Rp 5.417,3 triliun pada Februari 2021.

Selanjutnya: Ketentuan dan syarat UMKM penerima BPUM 2020 bisa dapat lagi pada 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×