Reporter: Feri Kristianto |
JAKARTA. Dua sekuritas yang merupakan penjamin emisi PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yaitu Danareksa Sekuritas dan Bahana Securities mencatat rugi bersih hingga miliaran rupiah. Hanya Mandiri Sekuritas (Mansek) sebagai penjamin emisi Garuda yang mencetak laba bersih di kuartal III 2011.
Rinciannya, Danareksa Sekuritas menoreh rugi Rp 59,8 miliar. Bahana Sekuritas bernasib lebih buruk karena mencatat rugi bersih hingga Rp 290,6 miliar.
Sedangkan Mansek berhasil meraih profit sebesar Rp 37 miliar. Meskipun untung, sebetulnya kinerja anak usaha PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ini minus 34% dibandingkan dengan perolehan pada periode yang sama tahun lalu.
Ketiga sekuritas berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini memang terbelit masalah saat menjadi penjamin emisi initial public offering GIAA. Lantaran tak laku ketiganya harus membeli saham yang tak terjual. Malang nasib ketiganya, saham GIAA justru terus turun saat diperdagangkan di lantai bursa.
Direktur Investment Banking Mandiri Sekuritas, Iman Rahman mengaku, keberhasilan mendulang laba bersih karena dapat berkah. Maksudnya di kuartal ini, kinerja Mansek tertolong karena sekuritas ditunjuk menjadi penjamin emisi Agung Podomoro sekitar Rp 1,3 triliun.
"Transaksi ini sangat signifikan dalam mempengaruhi kinerja," ujarnya, Kamis (3/11). Sayangnya soal saham Garuda, Iman mengaku bukan wewenangnya menjawab.
Sebagai gambaran saja, hingga kuartal ketiga, komposisi pendapatan Mandiri diperoleh dari komisi perdagangan efek Rp 8,4 miliar, keuntungan perdagangan efek Rp 45,1 miliar, jasa penasihat keuangan 1,7 miliar, jasa pengelolaan investasi Rp 13,3 miliar, pendapatan bunga Rp 10 juta, jasa kustodian Rp 1,3 juta. Bersama Bahana Sekuritas, Danareksa Securities, Mandiri hingga kini masih memegang saham Garuda Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News