kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.179   1,00   0,01%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Koperasi didorong jembatani pengusaha kecil dan lembaga keuangan formal


Minggu, 25 Februari 2018 / 12:30 WIB
Koperasi didorong jembatani pengusaha kecil dan lembaga keuangan formal
ILUSTRASI. Perajin Mebel Mitra Binaan PT Semen Tonasa


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi dan UKM berharap, Koperasi Simpan-Pinjam dan Unit Simpan-Pinjam Koperasi (KSP/USP) bisa membantu pelaku usaha kecil dan menengah mendapatkan akses permodalan ke lembaga keuangan formal. Dengan begitu, koperasi yang menguhubungkan pengusaha kecil dan lembaga keuangan formal harus sehat.

“KSP/USP merupakan lembaga keuangan alternatif yang perlu terus ditingkatkan kinerjanya, sehingga menjadi sehat, kuat dan mandiri,” kata Deputi Bidang Pembiayaan, Kemenkop dan UKM Yuana Sutyowati dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Minggu (25/2).

KSP/USP yang sehat dapat bersinergi dengan berbagai lembaga keuangan lainnya, termasuk bank. Koperasi bisa menjadi penyalur kredit ultra mikro plafon pinjaman berkisar Rp 1 juta, sampai dengan Rp 10 juta, dan kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga 7%.

Sekadar informasi, pemerintah menganggarkan dana untuk kredit ultra mikro (UMi) sebesar Rp 2,5 triliun untuk tahun 2018.

“Pemberdayaan KUMKM memerlukan koordinasi dan sinergi antara pemerintah pusat, daerah serta pemangku kepentingan termasuk masyarakat, asosiasi UMKM, akademisi, dunia usaha termasuk perbankan dan lembaga keuangan nonbank,” ujar Yuana.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah Minahasa Selatan, Danny H. Rindengan menegaskan akan memprioritaskan peningkatan kapasitas KSP/USP Koperasi sebagai lembaga keuangan formal supaya menjadi sehat dan mandiri sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada anggotanya.

Kabupaten Minahasa Selatan sendiri memiliki potensi unggulan seperti produk hasil pertanian, pangan, hortikuktura, serta perikanan laut dan bidang pariwisata. Namun keunggulan itu diharapkan mendapat dukungan oleh pemda, antara lain dalam hal peningkatan kapasitas SDM UMKM di bidang kewirausahaan.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×