Reporter: Feri Kristianto | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Manajemen perusahaan pembiayaan yakin, kredit elektronik bakal semakin ramai pada tahun ini. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini yang bakal mencapai 6,7% akan meningkatkan kemampuan masyarakat sehingga memperbesar pasar kredit elektronik.
Manajemen multifinance optimistis, pada tahun ini bisa menggandakan penyaluran kredit sepanjang tahun 2011. Seperti Adira Quantum Multifinance, yang fokus melayani kredit elektronik, menargetkan penyaluran pembiayaan tumbuh 40% dibandingkan tahun 2011.
Sepanjang tahun lalu, Adira berhasil menyalurkan kredit Rp 2 triliun, tumbuh 20% dari tahun 2010. "Pasar kredit elektronik besar, dengan memperbanyak jaringan, kami yakin bisa mencapai target itu," kata Sonja Kristianti, General Manajer Marketing Adira Quantum, kemarin.
Adira Quantum telah memiliki 204 outlet di seluruh Indonesia. Selain itu, anak usaha Bank Danamon ini juga menjalin kerjasama dengan toko-toko elektronik. "Tahun ini, jaringan akan diperbanyak agar pembiayaan semakin besar," jelas Sonja.
Manajemen Adira Quantum juga berencana mengubah suku bunga pembiayaan. Suku bunga bakal lebih murah untuk membetot minat konsumen. Saat ini suku bunga pembiayaan di Adira Quantum antara 1,5% - 3,5% per bulan.
Sedangkan untuk pendanaan, Sonja mengaku pihaknya sudah menyiapkan dana sesuai target kredit tahun ini. "Seluruh pendanaan berasal dari Bank Danamon," tandas Sonja.
Perusahaan multifinance lain yang mengincar pembiayaan elektronik, FIF Spektra tak mau ketinggalan. FIF Spektra berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 1,2 triliun di tahun 2011, tumbuh 47% ketimbang tahun 2010. "Tahun ini kami yakin bisa tumbuh lebih besar lagi," kata Darwan Tirtayasa, Direktur Utama FIF Spektra.
Alasannya, kebutuhan elektronik konsumen semakin banyak. Apalagi, produk elektronik terbaru juga terus bermunculan, sehingga mendorong konsumen berbelanja. Kebutuhan itu terutama produk seperti laptop atau komputer tablet. "Apalagi, kredit laptop adalah penyumbang kontribusi terbesar di FIF Spektra," kata Darwan.
Optimisme Darwan juga karena kontribusi pembiayaan elektronik masih kecil dibandingkan seluruh pembiayaan Federal International Finance (FIF). Tahun lalu, kontribusi Spektra baru sekitar 20%. Tahun ini harus naik menjadi 25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News