Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di saat tren perlambatan membayangi pertumbuhan kredit secara keseluruhan, hal tersebut tak terjadi di kredit investasi. Pasalnya, kredit investasi perbankan justru mampu mengalami akselerasi pertumbuhan.
Mengacu data Bank Indonesia (BI), pertumbuhan kredit investasi tumbuh mencapai 15,3% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 2.215,7 triliun per April 2025. Pertumbuhan ini lebih kencang dari bulan sebelumnya sekitar 12,6% YoY.
Sayangnya, nilai kredit investasi memiliki kontribusi paling kecil dibandingkan kredit modal kerja dan kredit konsumsi. Alhasil, pertumbuhan kredit secara keseluruhan tetap mengalami perlambatan menjadi sekitar 8% YoY pada periode April 2025.
Secara rinci, sektor yang tumbuh paling tinggi untuk kredit investasi adalah segmen pertambangan dan penggalian. Di mana, segmen tersebut mengalami pertumbuhan hingga 51,4% YoY dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 42,7% YoY.
Baca Juga: Kartu Kredit BNI Tawarkan Promo Tiket Special Show Raye di Hari Pertama JJF 2025
Selanjutnya, ada kredit investasi di segmen pengangkutan dan komunikasi yang tumbuh hingga 25,7% YoY menjadi Rp 313,2 triliun di April 2025. Pada bulan sebelumnya, kredit di segmen tersebut hanya tumbuh 15,2% YoY atau senilai Rp 286,1 triliun.
EVP Corporate and Social Responsibility BCA Hera F Haryn mengungkapkan kinerja industri perbankan tentunya akan sejalan dengan kondisi perekonomian. Ia pun menilai tren pertumbuhan kredit tetap terjaga hingga saat ini.
Sayangnya, ia enggan mengungkapkan berapa pertumbuhan kredit investasi pada April 2025. Namun, per Maret 2025, kredit investasi BCA tercatat sebesar Rp 327,6 triliun atau mengalami kenaikan hingga 17,9% YoY.
Pertumbuhan kredit investasi BCA pun juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan total kredit bank tersebut secara keseluruhan. Mengingat, pada Maret 2025, kredit BCA tumbuh sekitar 12,6% YoY.
“BCA senantiasa menyalurkan kredit ke sektor-sektor potensial dengan tetap memperhatikan berbagai pertimbangan,” ujar Hera.
Corporate Secretary Bank Mandiri M Ashidiq Iswara bilang pihaknya selalu mendukung pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing industri nasional. Dalam hal ini, melalui kredit investasi.
Ia mencatat Bank Mandiri telah membukukan kinerja kredit investasi yang positif karenan naik 25,4% YoY hingga Maret 2025. Padahal, total pertumbuhan kredit bank berlogo pita emas ini secara keseluruhan hanya sekitar 16,5% YoY.
“Pertumbuhan kredit investasi tersebut dikontribusikan oleh sektor infrastruktur, telekomunikasi, dan transportasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik, Ashidiq optimistis Bank Mandiri dapat mendeliver target pertumbuhan kredit secara konsolidasi sesuai dengan guidance dapat tumbuh di kisaran 10%-12% yoy pada akhir tahun 2025. K
“Kami akan terus memfokuskan pertumbuhan kredit pada sektor prospektif dan resilien dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian,” tandasnya.
Baca Juga: Kredit Menganggur BCA Meningkat 5,6% Menjadi Rp 414,7 Triliun Per April 2025
Selanjutnya: Vale Indonesia Teken Kontrak Jasa Pertambangan dengan Anak Usaha United Tractors
Menarik Dibaca: Cuaca Besok di Kota Jogja Cerah, tapi Wilayah di Sekitarnya Berawan dan Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News