kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Kuartal 3, laba Bank Jatim turun 6,19%


Selasa, 20 Oktober 2015 / 13:22 WIB
Kuartal 3, laba Bank Jatim turun 6,19%


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kinerja Bank Jatim pada kuartal tiga tahun ini kurang menggembirakan. Hal ini bisa dilihat dari laba bersih perseroan yang mengalami penurunan 6,19% menjadi Rp 696 miliar.

Penurunan laba ini disebabkan karena perlambatan ekonomi. Walaupun menurun sampai akhir tahun, namun Bank Jatim berharap laba bersih mereka tetap bisa naik menjadi 15% hingga 18,8%.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan laba bank milik pemerintah ini menurun. Salah satunya adalah beban operasional selain bunga bersih yang naik 31,68% menjadi Rp 1,08 triliun. Kenaikan beban ini tidak diimbangi kenaikan pendapatan bunga yang hanya18,6% menjadi Rp 3,48 triliun.

Selain itu, non performing loan (NPL) Bank Jatim juga naik menjadi 4% dari sebelumnya 3%. Direktur Bisnis Menengah dan Korporasi Bank Jatim, Su'udi menargetkan, NPL diharapkan bisa ditekan menjadi 3,68%.

Untuk mengatasi hal ini, Bank Jatim sudah membuat divisi risiko kredit, yang ditujukan untuk menyelesaikan kredit bermasalah secara cepat. Pembentukan divisi kredit ini juga menjadi internal kontrol dari korporasi.

Selain itu, menurut Su'udi, Bank Jatim juga membentuk tim restrukturisasi untuk mengendalikan NPL ini.

Faktor lainnya adalah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Bank Jatim yang sudah naik ke posisi 84% per September.

"Kami memang sengaja menurunkan laba untuk menjaga pencadangan dalam hal pridensial. Kalau cadangan ini digunakan semua, laba kami sebenarnya bisa membaik," ujar Su'udi.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×