kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Laba Bank Mega (MEGA) tumbuh 11,6% pada kuartal I 2021


Jumat, 07 Mei 2021 / 14:11 WIB
Laba Bank Mega (MEGA) tumbuh 11,6% pada kuartal I 2021
ILUSTRASI. Laba Bank Mega (MEGA) tumbuh 11,6% pada kuartal I 2021


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank Mega Tbk (MEGA) berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp 747 Miliar pada kuartal pertama 2021. Nilai tumbuh 11,6% year on year (YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 669 Miliar.

Direktur Utama Kostaman Thayib menjelaskan bahwa pertumbuhan laba tersebut diperoleh dari pendapatan bunga bersih (Net Interest Income) yang naik sebesar 17,8% YoY menjadi Rp 1,2 Triliun dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 989 Miliar.

“Selain pendapatan bunga bersih, pendapatan laba Bank Mega juga disebabkan oleh keberhasilan Bank Mega dalam menurunkan biaya operasional sebesar 22,6% (YoY) menjadi Rp 686 Miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 887 Miliar”, terang Kostaman dalam keterangan tertulis pada Jumat (7/5).

Hingga Maret 2021, Total Aset Bank tercatat sedikit turun sebesar -0,5% year to date (YTD) menjadi Rp 111,6 Triliun dari posisi akhir tahun 2020 sebesar Rp 112,2 Triliun.

Baca Juga: Bayar utang, Sinar Mas Agro (SMART) bakal terbitkan obligasi Rp 1,5 triliun

Adapun penghimpunan Dana Pihak Ketiga, Bank Mega mencatatkan pertumbuhan sedikit turun sebesar -0,9% YTD menjadi Rp 78,5 Triliun dari posisi akhir tahun 2020 sebesar Rp 79,2 Triliun.

Namun secara komposisi, rasio CASA Bank Mega pada Maret 2021 membaik menjadi 31% dibandingkan pada akhir tahun 2020 sebesar 28%. Membaiknya rasio CASA ini ditopang oleh Giro yang tumbuh sebesar 25,6% YTD menjadi Rp 10,7 Triliun pada Maret 2021 dari posisi akhir tahun 2020 sebesar Rp 8,5 triliun.

Pada sisi penyaluran kredit, meski kondisi perekonomian masih terdampak pandemi Covid-19 namun Bank Mega masih mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,6% YTD menjadi Rp 49,3 Triliun dari posisi akhir tahun 2020 sebesar Rp 48,5 Triliun. Hal ini terutama ditopang oleh kredit korporasi yang tumbuh positif sebesar 3,7% YTD menjadi Rp 27,2 Triliun pada Maret 2021.

Baca Juga: Mumpung IHSG Belum Kemana-mana, Saatnya Pasang Strategi Cicil Beli di Bulan Mei

Keberhasilan inovasi digital dan otomasi yang telah dilakukan, mengakibatkan semakin membaiknya rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dimana tercatat menjadi 62,17% pada Maret 2021 atau membaik dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 69,71%.

Bank Mega juga berhasil mencatatkan perbaikan rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) menjadi 26,60% dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 24,70%. NPL juga terjaga pada posisi yang semakin membaik, dimana NPL gross pada Maret 2021 tercatat menjadi 1,30% dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,55%.

Selanjutnya: IHSG bulan ini diramal melemah, simak saham-saham pilihan analis berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×