Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. BJB Syariah membukukan laba bersih Rp 1,9 miliar pada kuartal pertama 2017. Pencapaian laba tersebut turun 80,2% secara tahunan atau year on year (yoy).
Penurunan laba bersih disebabkan turunnya pendapatan pembiayaan bersih sebesar 3,5% secara yoy menjadi Rp 94 milar. Selain itu biaya operasional BJB Syariah naik 7,6% yoy menjadi Rp 113 miliar.
Ahmad Irfan, Direktur Utama Bank BJB mengatakan, kinerja BJB Syariah pada kuartal 1 2017 sudah membaik dibandingkan tahun sebelumnya. "Dengan restrukturisasi kredit bermasalah yang dilakukan, diharapkan kinerja BJB Syariah bisa membaik tahun ini," ujar Ahmad Irfan ketika memberikan paparan kinerja, Kamis (27/4).
Dari sisi pembiayaan, sampai kuartal I 2017, BJB Syariah mencatat realisasi total pembiayaan sebesar Rp 5,3 triliun atau naik 9,1% secara yoy. Kenaikan pembiayaan pada kuartal pertama 2017 disumbangkan dua sektor yaitu murabahah dan qardh masing masing naik 11,8% dan 2,6%.
Sebagai catatan, NPF (rasio pembiayaan bermasalah) BJB Syariah pada kuartal I 2017 sebesar 18,1% atau naik cukup tajam dibandingkan periode yang sama 2016 sebesar 6.9%. Ke depannya dengan restrukturisasi yang dilakukan diharapkan NPF bisa membaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News