Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai salah satu bank besar di Indonesia, kinerja PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sepanjang 2024 jauh dari ekpektasi. Pasalnya, BRI hanya mencatatkan pertumbuhan laba kurang dari 1% secara tahunan (YoY).
Direktur Utama BRI Sunarso buka suara terkait hal tersebut. Ia bilang tak begitu mempermasalahkan jika laba BRI memang tercatat tumbuh, sebab BRI tetap mencetak laba tertinggi di antara bank lainnya.
“Laba Rp 60 triliun itu cukup besar, bisnis apa sekarang yang labanya segitu?” ujar Sunarso, Senin (17/2).
Baca Juga: Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Siapkan Rp 3 Triliun Buyback Saham di 2025
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa perolehan laba tersebut merupakan wujud kehati-hatian BRI dalam menjalankan bisnis. Sunarso bilang jika ingin laba BRI tumbuh tinggi sejatinya sangat bisa dilakukan.
Dalam hal ini, ia menyebutkan laba BRI bahkan bisa mencapai Rp 80 triliun. Di mana, itu bisa berhasil jika bank tidak melakukan pencadangan yang besar.
“Tahun lalu itu kami menghapusbuku Rp 42 triliun, jika saya hanya hapus buku Rp 20 triliun, bisa aja labanya jadi Rp 80 triliun,” ujarnya.
Sunarso bilang hal tersebut perlu dilakukan agar menimbulkan ketenangan untuk masa-masa yang akan mendatang. Sehingga, bank memiliki bantalan yang cukup dalam menjalankan bisnis ke depan.
Baca Juga: Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Bagi Dividen Interim Rp 20,46 Triliun
Lebih lanjut, Sunarso bilang jika ingin melihat hasil kinerja BRI secara keseluruhan bisa fokus pada bagian Pre-Provision Operating Profit (PPOP). Di mana, pada 2024, Sunarso bilang PPOP BRI naik sekitar 9,6% YoY.
“Cek semua bank big caps, berapa pertumbuhan PPOP, itu sesungguhnya yang real dari kinerja,” tambahnya.
Selanjutnya: Bambang Brodjonegoro Ditunjuk Sebagai Dekan Dekan Asian Development Bank Institute
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Beli Banyak Lebih Hemat, Hydra Coco-Oishi Sponge Beli 2 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News