Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Fitri Arifenie
JAKARTA. Laba PT Asuransi Adisarana Wanaartha (Wanaartha Life) tumbuh dua digit di semester pertama tahun ini ketimbang periode sama tahun lalu. Kendati begitu, perolehan laba di enam bulan pertama tahun ini masih meleset dari target.
Semula, Wanaartha Life menargetkan pertumbuhan laba bersih hingga 15% di paruh pertama 2014. "Namun, sepertinya tumbuh di kisaran 10% saja," ujar Yanes Matulatuwa, Direktur PT Asuransi Adisarana Wanaartha.
Pada semester pertama tahun lalu, Wanaartha Life mengantongi laba bersih sebesar Rp 21,9 miliar. Jika mengacu kepada perhitungan Yanes, sampai Juni 2014, laba bersih Wanaartha Life diperkirakan mencapai Rp 24 miliar. Pada kuartal I–2014, realisasi laba bersih Wanaartha Life mencapai Rp 12,5 miliar.
Melesetnya target laba tersebut, kata Yanes, karena melambatnya kinerja asuransi jiwa pada tengah tahun pertama. Masyarakat menahan diri untuk membeli asuransi sampai perhelatan pemilihan umum presiden kelar.
Walaupun pencapaiannya di bawah target, Yanes bilang, pihaknya belum berencana mengubah target tahun ini. Sebab, peluang di semester II masih cukup prospektif.
Menurut Yanes, pada paruh kedua tahun ini, minat masyarakat untuk membeli asuransi bakal meningkat cukup besar, sejalan dengan kepastian pemerintahan baru. Apalagi, bila kondisi ekonomi yang stabil bisa terjaga.
Pada tahun lalu, perolehan laba bersih Wanaartha Life mencapai Rp 122,87 miliar. Bila bisa naik 15%, maka sampai tutup tahun ini laba bersih perusahaan asuransi ini bisa sebesar Rp 141,3 miliar.
Demi mencapai targetnya, Wanaartha Life akan meningkatkan penetrasi di kota-kota besar di berbagai wilayah. Caranya adalah memperbesar jumlah agen-agen di daerah dan menggunakan strategi jemput bola.
Menurut Yanes, pertumbuhan pasar asuransi di daerah cukup tinggi. Sampai saat ini, Wanaartha Life sudah memiliki 28 jaringan di daerah. "Dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan asuransi di daerah bisa mencapai 15% sampai 20%," jelas Yanes.
Lalu, Wanaartha Life juga akan merilis dua produk tradisional baru di sisa tahun ini. Untuk produk unitlink, Yanes mengatakan, belum ada rencana untuk produk baru. Sebab, tahun lalu sudah banyak produk baru yang dirilis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News