kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Layak Ditiru, Berhasil Memacu Untung Tanpa Lingkungan Menjadi Buntung


Rabu, 01 November 2023 / 13:19 WIB
Layak Ditiru, Berhasil Memacu Untung Tanpa Lingkungan Menjadi Buntung
ILUSTRASI. Direktur Compliance, Corporate Affairs dan Legal CIMB Niaga Fransiska Oei (tengah) mengamati tanaman bambu bersama Kepala Litbang Bambu Universitas Udayana Dr. Diah Kencana (kanan) dan Direktur Komunikasi & Penggalangan Dana Sumber Daya Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) Rika Anggraini (kiri) di sela kunjungan ke kebun bambu Tegal Alang, Gianyar, Bali, Sabtu (30/11/2019). CIMB Niaga bekerja sama dengan Yayasan KEHATI mendorong masyarakat dalam meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pelestarian dan pemanfaatan bambu yang memiliki manfaat baik secara ekologis bagi lingkungan maupun ekonomis bagi masyarakat sekitar.


Reporter: Adi Wikanto, Nurtiandriyani Simamora, Yuwono Triatmodjo | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Isu pemanasan global dan lingkungan hidup telah menjadi perhatian banyak pihak. Di Indonesia, masalah ini mencapai puncak ketika langit Jakarta dan sekitarnya berwarna abu-abu pada pertengahan Agustus 2023. Artinya, langit di kawasan Ibu Kota Indonesia telah dipenuhi udara kotor.

Salah satu puncaknya adalah pada Minggu 20 Agustus 2023. Pada Minggu pagi itu, laman pengukuran kualitas udara IQAir mencatat indeks kualitas udara di DKI Jakarta tercatat pada angka 161, paling buruk dibandingkan kota-kota besar lain di seluruh dunia. Peringkat kedua diduduki oleh kota Doha di Qatar yang memiliki indeks kualitas udara 155.

Semakin parah lagi, tingkat konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari itu adalah PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 105 mikrogram per meter kubik. Konsentrasi ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena mencapai 15 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).

Kondisi tersebut menjadi tamparan bagi pemerintah. Pasalnya, buruknya kualitas udara di Jakarta terjadi menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. Walhasil, pemerintah pun mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menurunkan polusi udara, termasuk menerapkan work from home (WFH) agar mengurangi keluarnya gas buang dari kendaraan bermotor yang selama ini digunakan para pekerja di Ibu Kota.

Sebenarnya, masalah lingkungan telah menjadi perhatian banyak pihak. Tak hanya pemerintah, sektor swasta pun banyak yang ikut beraksi mengatasi masalah linkungan. Namun, selama ini upaya memperhatikan lingkungan hanya dilakukan dengan satu aspek, seperti konservasi dan pelestarian lingkungan.

Kemudian untuk industri perbankan, umumnya mulai membidik penyaluran kredit hijau. Kredit hijau adalah penyaluran pinjaman kepada perusahaan yang menjalankan bisnis dengan ramah lingkungan atau memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan.

PT Bank CIMB Niaga Tbk adalah salah satu pihak swasta yang menggunakan dua aspek untuk masalah lingkungan. Emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham BNGA ini terus memacu penyaluran kredit hijau dan turut serta melakukan konservasi lingkungan.

Baca Juga: Catatkan Kinerja Positif hingga Kuartal III, Begini Kata Bos CIMB Niaga

CIMB Niaga melestarikan bambu

Upaya konservasi lingkungan yang dilakukan CIMB Niaga adalah dengan melestarikan bambu. Pelestarian bambu masuk dalam program Tanggung Jawab Sosial (CSR) di bidang iklim dan lingkungan sejak tahun 2012. Bank yang berdiri sejak tahun 1955 ini tidak sendirian dalam program tersebut, tapi juga menggandeng Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati).

Manajemen CIMB Niaga sengaja memilih bambu karena memiliki banyak manfaat untuk lingkungan dan perekonomian masyarakat. Seperti diketahui, banyak masyarakat yang mengolah bambu untuk berbagai kerajinan tangan, alat memasak, hingga material pembangunan. Bagi lingkungan, bambu berperan penting dalam restorasi lahan, mencegah erosi hingga meningkatkan penyerapan emisi gas rumah kaca.

"Bambu kami pilih karena memiliki banyak manfaat baik secara ekologis bagi lingkungan maupun secara ekonomis bagi masyarakat sekitar," kata Direktur Compliance Corporate Affairs dan Legal Bank CIMB Niaga (BNGA) Fransiska Oei pada acara ramah tamah dengan pegiat bambu di Kampus Bambu Turetogo, Nusa Tenggara Timur, awal Juni 2023 .

Untuk pelestarian bambu, Yayasan Kehati menggandeng LSM Lokal Yayasan Ayo Indonesia, Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis bersama masyarakat. Melalui dukungan CIMB Niaga, mereka melakukan restorasi melalui penanaman bambu di Desa Rana Kolong Kecamatan Kota Komba Kabupaten Manggarai Timur, NTT. Berbekal izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakat (IUPHKm), tanaman bambu ditanam di lahan seluas 44 ha. Jenis bambu yang akan ditanam antara lain bambu betung dan bambu tali.

Dalam melestarikan bambu, bank dengan aset 10 besar di Indonesia ini juga memperhatikan setiap aspek, mulai dari pembibitan, penanaman dan perawatan. Termasuk pasca panen, dengan memberi pelatihan pengelolaan bambu dan perencanaan keuangan serta membantu alat kepada petani ataupun koperasi.

Hingga awal tahun 2023, total bambu yang telah ditanam CIMB Niaga sebanyak 49.400 pohon, tersebar di berbagai daerah. Pada periode itu, CIMB Niaga telah memberikan pelatihan budidaya bambu kepada 467 petani bambu.

Hasilnya, lingkungan tak hanya asri karena bambu. Masyarakat pun mendapat berkah dari perekonomian bambu. Salah satu karya bambu yang membanggakan adalah kreasi sepeda bambu bernama Spedagi Goro. Sepeda ini dipakai dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, 15-16 November 2022 dan sebagai cendera mata kepala negara peserta KTT ASEAN di Labuan Bajo pada 7-9 Mei 2023.

sepedagi goro, bukti keberhasilan CIMB Niaga ikut melestarikan dan memberdayakan bambu

Kemudian juga Bamboo Dome yang memukau para pemimpin dunia. Bamboo Dome adalah bangunan dari kreasi bambu yang digunakan untuk menjamu para pemimpin G20 di Bali.

Masyarakat pembudidaya bambu pun semakin sejahtera dengan program konservasi dan pelestarian bambu. Moses Janga, Camat Golewa, Kabupaten Ngada menyebutkan, ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai pembibit tanaman bambu mampu memiliki pendapatan di atas upah minimpun provinsi (UMP).

Dalam setahun, pembibit bambu bisa mendapatkan pendapatan hingga Rp 20 juta per tahun atau Rp 2,5 juta per bulan. UMP NTT tahun 2023 ini sebesar Rp 2,12 juta.

Bisnis hijau CIMB Niaga

Tak hanya melalui CSR, dalam berbisnis pun bank yang awalnya bernama Bank Niaga ini pun terus memperhatikan faktor lingkungan. Salah satu buktinya adalah Bank CIMB Niaga tercatat sebagai pembeli pertama unit karbon dalam peluncuran Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) yang dilakukan di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta pada Selasa (26/9).

Direktur Compliance, Corporate Affairs & Legal CIMB Niaga Fransiska Oei menyatakan partisipasi aktif CIMB Niaga sebagai pembeli unit karbon dalam peluncuran IDX Carbon adalah bagian dari strategi Bank untuk mencapai Net Zero pada 2050. Selain itu, juga untuk mendukung program dekarbonisasi yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia sebagaimana tertuang dalam dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) Indonesia.

“CIMB Niaga telah memiliki komitmen emisi nol bersih gas rumah kaca (GRK) Cakupan 1 dan 2 pada tahun 2030, serta terhadap emisi nol bersih GRK secara keseluruhan (Cakupan 1, 2, dan 3) pada 2050. Hal ini dilakukan untuk mendukung pencapaian penurunan emisi GRK Indonesia dan global serta peningkatan kinerja lingkungan Bank,” kata Fransiska dalam pernyataan resminya, Selasa (26/9).

Menurut Fransiska, CIMB Niaga berkomitmen untuk aktif menjadi bagian ekosistem keberlanjutan yang fokus pada kolaborasi, transformasi, dan transisi yang berkeadilan (just transition). Hal itu khususnya untuk mendukung tercapainya ekonomi rendah karbon, ENDC Pemerintah Indonesia, Perjanjian Paris, maupun Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).

Bisnis hijau CIMB Niaga lainnya adalah dalam penyaluran kredit. Bahkan, kontribusi pembiayaan berwawasan linkungan atau green financing terhadap total kredit Bank CIMB Niaga sudah besar.

Dalam laporan kinerja kuartal III 2023, realisasi penyaluran pembiayaan berwawasan lingkungan sebesar Rp 52,55 triliun. Jumlah tersebut mencapai 25,6% dari total pembiayaan yang disalurkan CIMB Niaga per 30 September 2023.

Pembiayaan hijau CIMB Niaga antara sebagian besar tersalurkan ke pelaku usaha mikro, kecil dan menengah. Selain itu, pembiayaan hijau juga tertuju ke bisnis panel surya, biodiesel, transportasi ramah lingkungan dll (lihat grafik).

Rincian penyaluran pembiayaan hijau CIMB Niaga

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan menyatakan, perusahaan secara aktif mengimplementasikan sustainability di Indonesia. Dia menyebut sustainability menjadi salah satu prioritas CIMB Niaga dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.

Itu antara lain dengan melakukan sinergi antara aspek ekonomi, lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola ke dalam proses dan usaha perbankan. "Kami akan terus mendorong penerapan model bisnis dan investasi berwawasan lingkungan oleh para pelaku usaha di Indonesia, karena implementasi sustainability tidak dapat hanya dilakukan oleh Bank, namun harus melibatkan semua pihak untuk saling berkolaborasi demi masa depan yang lebih baik,” kata Lani dalam keterangannya, Jumat (27/10).

Semakin banyak penyaluran pembiayaan hijau dan kredit secara umum terus berkontribusi terhadap peningkatan kinerja CIMB Niaga. CIMB Niaga berhasil memperoleh laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 6,3 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2023, naik sebesar 25,8% secara tahunan.

Dengan pencapaian itu, Bank CIMB Niaga telah memiliki aset konsolidasian per sebesar Rp 329,1 triliun, meningkat 7,2% secara tahunan. Hal ini semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.

Ya, bisnis memang harus memikirkan keuntungan. Namun, faktor lingkungan juga harus diperhatikan supaya tetap lestari demi kelanjutan masa depan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×