kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.894   36,00   0,23%
  • IDX 7.206   65,50   0,92%
  • KOMPAS100 1.108   12,68   1,16%
  • LQ45 879   12,89   1,49%
  • ISSI 221   1,21   0,55%
  • IDX30 449   6,81   1,54%
  • IDXHIDIV20 541   6,16   1,15%
  • IDX80 127   1,52   1,20%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,88   1,28%

Lembaga Pembiayaan Menjadi Salah Satu Penopang Industri Otomotif


Kamis, 30 Juni 2022 / 15:17 WIB
Lembaga Pembiayaan Menjadi Salah Satu Penopang Industri Otomotif
ILUSTRASI. Calon konsumen berdiskusi mengenai kendaraan terbaru di dealer mobil Honda, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Senin (19/10). KONTAN/Baihaki/19/10/2020


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri otomotif di Indonesia tampaknya berupaya keras menciptakan momentum pemulihan. Setelah tahun 2021 bangkit dari keterpurukan, industri otomotif berharap meneruskan laju positif di tahun 2022. 

Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil wholesales atau distribusi dari pabrik ke diler tumbuh 66% year on year (yoy) menjadi 887.202 unit. Adapun penjualan sepeda motor, merujuk data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), di sepanjang 2021 mencapai 5,05 juta unit. Tumbuh 38% dibanding 2020 yang hanya 3,66 juta unit.

Tahun 2022, Gaikindo menargetkan mobil yang terjual mencapai 900 ribu unit. Sementara itu AISI mematok target 5,4 juta motor baru terjual tahun ini. Tantangan ini tak mudah. Namun, tanda-tanda positif terus berdenyut sepanjang Januari-Mei 2022. Di pasar sepeda motor, penjualan sepanjang Januari-Mei 2022 mencapai 1,95 juta unit. Adapun di pasar mobil, secara wholesales, kurun Januari-Mei 2022 penjualan sudah  544.027 unit.

Perkembangan ini terus memancing perhatian industri terkait, bukan hanya pelaku otomotif langsung. Salah satunya adalah GPS Tracker, yang merupakan pendukung industri otomotif. CEO Fox Logger, Alamsyah Cheung menyatakan, penyedia GPS Tracker berbasis internet of things (IoT) terbesar di Tanah Air, memberikan pernyataan bahwa pemerintah memang memiliki peran besar dalam upaya mengangkat industri otomotif lewat relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

Namun, dia juga menyoroti peran industri multifinance dalam mendorong momentum kebangkitan industri otomotif di Tanah Air. “Pertumbuhan industri otomotif Indonesia tidak akan terlepas dari dukungan lembaga pembiayaan,” kata Alamsyah, dalam rilis, Kamis (30/6).

Secara umum, pembiayaan otomotif memang berkontribusi sekitar 70% dari total pembiayaan industri multifinance. Sejak tahun 2000, bisnis pembiayaan tumbuh pesat dengan tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) mencapai 25%-30%, khususnya di pembiayaan motor. 

Sementara berdasarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), persentase pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor di Indonesia mencapai 74% dari total piutang pembiayaan netto industri. Per Desember 2021 sebesar Rp 364,23 triliun.

Pertumbuhan industri pembiayaan multifinance berbanding lurus dengan pergerakan ekonomi serta pertumbuhan industri otomotif. Ketika ekonomi pulih dan industri otomotif bergerak, industri multifinance pun dengan sendirinya turut bergerak. Apalagi jika pemerintah memberikan insentif, seperti relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), tentu industri multifinance semakin kencang berputar menopang kebutuhan masyarakat yang ingin memiliki kendaraan bermotor.

“Fox Logger pada hakekatnya adalah pihak yang menjadi sebuah proses bisnis baru pada kegiatan operasuional perusahaan multifinance yang sangat memiliki dampak signifikan pada kinerja divisi collection. Saat ini Fox Logger sudah bekerja sama dengan sepuluh perusahaan multifinance di Indonesia” terang Alamsyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×