Sumber: KONTAN |
JAKARTA. Likuiditas yang berlimpah merontokkan bunga pinjaman semalam alias overnight di Pasar Uang Antar Bank (PUAB). Mengutip data Pusat Informasi Pasar Uang (PIPU), bunga overnight pada penutupan transaksi Selasa (24/6) sebesar 6,78%.
Ini merupakan rekor bunga overnight terendah sepanjang tahun ini. Sebagai perbandingan, bunga overnight di akhir 2008 sebesar 9,43%. Jika diukur selama bulan Juni saja, maka bunga overnight sudah turun sebanyak 0,58%. Bunga overnight per 1 Juni kemarin besarnya 7,36%.
Kepala Divisi Treasury
PT Bank OCBC NISP Tbk Suriyanto Chang membenarkan, penyebab penurunan bunga overnight adalah likuiditas yang semakin berlimpah. Alhasil, kini bank tidak terlalu bernafsu mencari dana segar dari bank lain.
Bank juga mulai percaya diri nasabah simpanan mereka tak berpaling ke bank lain, kendati bunga simpanan turun. "Ini semua bukti utama bahwa likuiditas mulai membaik," tandas Suriyanto.
Kepala Treasury PT Bank Central Asia (BCA) Tbk Branko Windoe mengungkap hal senada. Namun, ia menilai, kepercayaan antar para bankir sebenarnya masih belum pulih benar. "Segmentasi pasar masih ada," ujar Branko.
Saat ini, bank menempatkan likuiditas mereka yang berlebih di Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat utang Negara (SUN), ataupun instrumen lain yang faktor risikonya lebih rendah dibandingkan meminjamkan ke bank lain.
Hanya jangka pendek
Direktur Tresuri dan Internasional Bank BNI Bien Soebiantoro menambahkan, likuiditas yang sudah berlimpah saat ini hanyalah dana berjangka pendek.
Ini terlihat dari penurunan yang hanya terjadi pada bunga PUAB satu malam. Sedangkan bunga pinjaman berjangka satu bulan di PUAB masih tetap tinggi. "Segmentasi antar bank di PUAB masih terlihat untuk pinjaman berjangka satu bulan," ujar Bien.
Bunga PUAB untuk pinjaman bertenor satu bulan pada penutupan Selasa (24/6) sebesar 7,4%. Bunga ini sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan bunga berjangka sebulan per awal Juni 2009, yaitu 7,53%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
