Reporter: Issa Almawadi | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. Bank Mandiri tampaknya masih harus lebih bersabar menggapai mimpi menjadi bank berskala ASEAN. Hingga Senin (5/5), bank beraset terbesar di Tanah Air ini masih menunggu keputusan pemerintah terkait akuisisi atas Bank Tabungan Negara (BTN).
Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri, memastikan rencana penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Mandiri pada 21 Mei tetap berlangsung. "RUPS tetap jalan. Tetapi rencana akuisisi BTN belum bisa dipastikan," terang Budi, Senin (5/5).
Budi menegaskan, rencana pertumbuhan anorganik Mandiri tetap terbuka, kendati belum mendapat kepastian akuisisi tersebut. Alasannya, konsolidasi perbankan diperlukan demi menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum mendapatkan perubahan agenda RUPS Bank Mandiri maupun BTN. "Belum ada penyesuaian agenda akuisisi di RUPS terkait arahan pemerintah terbaru," tutur Nelson Tampubolon, Kepala Eksekutif Pengawasan Bank OJK.
Nelson menegaskan, rencana RUPS Mandiri dan BTN bakal tetap berjalan. Sebab, selain akuisisi, ada agenda lain berupa pergantian komisaris di Mandiri dan BTN. Niat Bank Mandiri mencaplok BTN tertuang pada surat berkop Kementerian BUMN No. SR-2014/MBU/ 2014.
Surat itu menyebutkan, Kementerian BUMN mengusulkan agenda tambahan berupa perubahan kepemilikan saham BTN pada RUPS 21 Mei mendatang. Kementerian BUMN juga sudah membuat roadmap konsolidasi sektor keuangan BUMN, yang di dalamnya termasuk akuisisi Mandiri ke BTN.
RUPS ini digelar serempak, baik oleh Mandiri dan BTN.
Rencana ini tak menentu, pasca Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberi instruksi penundaan rencana akuisisi pada 23 April lalu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News