Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mandiri Group yang terdiri dari Mandiri Capital Indonesia (MCI), PT Mandiri Sekuritas, dan Mandiri Institute baru-baru ini meluncurkan Whitepaper penawaran saham perdana (IPO) bagi startup berjudul The Billion Dollar Moment: A Paradigm Shift for Indonesian IPOs. Whitepaper ini terdiri dari empat bagian besar, yaitu The Exit Landscape for Startups, IPO Specific Section, IPOs for Startups, dan Policy Treatment for IPOs in Indonesia.
Mandiri Group mengungkapkan bahwa penawaran saham perdana atau IPO (public listing) merupakan salah satu exit strategy yang dapat dipertimbangkan selain merger & acquisition (M&A) yang akhir-akhir ini banyak dilakukan oleh startup teknologi. Sejumlah perusahaan yang menjalankan strategi ini antara lain beberapa perusahaan startup portofolio MCI seperti Moka yang diakuisisi oleh Gojek dan Qontak yang diakuisisi oleh Mekari.
Selain itu, Whitepaper ini membahas tren dan regulasi terkait IPO untuk startup, pro dan kontra terhadap rencana startup dalam melakukan IPO, serta keuntungan startup untuk melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI). Strategi M&A untuk industri startup teknologi sedang tumbuh pesat di Asia Tenggara.
Baca Juga: Blackstone mengakuisisi saham GIC senilai US$ 1,5 miliar
Sementara tren IPO diprediksikan akan tetap bertumbuh karena adanya dukungan dari pemerintah Indonesia. Dalam upaya untuk meningkatkan jumlah startup teknologi yang melakukan IPO, pemerintah memperbarui regulasi agar lebih ramah untuk startup.
Saat ini, perusahaan tidak harus mempunyai laba untuk terdaftar secara publik sehingga menyederhanakan proses persyaratan perijinan. Pemerintah juga sedang berdiskusi tentang kemungkinan dual market listing; pengurangan persentase pajak perusahaan serta memberikan insentif pajak tambahan untuk mendukung perusahaan publik.
Direktur Utama Mandiri Capital Indonesia, Eddi Danusaputro melihat peluncuran IPO Whitepaper ini sebagai strategi kolaborasi di sektor-sektor terkait. “Kami sangat bersemangat dengan peluncuran IPO Whitepaper ini, dimana ini sangat sejalan dengan komitmen MCI sebagai bagian dari Mandiri Group, mendorong bertambahnya jumlah startup yang bisa go public demi melayani konsumen dengan lebih baik lagi,"kata Eddi dalam siaran pers, Jumat (10/12).
Baca Juga: Menakar efektivitas aturan saham dengan hak suara multipel untuk IPO domestik
Dalam upaya mendukung akselerasi pertumbuhan bisnis startup teknologi melalui IPO, Mandiri Group memberikan tempat pengasuhan untuk startup, yaitu Mandiri Capital Indonesia. Dilanjutkan dengan layanan underwriting dari Mandiri Sekuritas untuk menuju IPO.
“Ini sudah menjadi komitmen kami untuk terus menjembatani inovasi antara Mandiri Group dan ekosistem startup, dengan tujuan memberikan nilai tambah bagi Mandiri Group dan startup. Selain itu, MCI sangat senang karena melihat sudah lebih banyak potensi exit di ekosistem startup,” terang Eddi.
Senada dengan Eddi, Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, mengatakan, Mandiri Sekuritas berkomitmen tinggi untuk menyediakan layanan underwriting sesuai dengan kebutuhan para klien Mandiri Sekuritas dalam mengakselerasi pertumbuhan bisnis mereka.
"Kami yakin peluncuran Mandiri Group IPO Whitepaper ini akan memberikan dukungan besar bagi perusahaan-perusahaan teknologi rintisan yang sedang mempertimbangkan untuk mengembangkan bisnis mereka melalui pasar modal Indonesia dalam waktu dekat,” ujar Oki.
Baca Juga: Empat emiten baru tercatat di bursa, simak prospeknya ke depan
Direktur Eksekutif Mandiri Institute, Andry Asmoro, menyambut strategi ini sebagai langkah korporasi yang berpotensi besar demi mendukung perekonomian Indonesia.
“Ekosistem startup di Indonesia beberapa tahun belakangan ini terus meningkat dengan pesat, terlebih di saat penetrasi teknologi digital. Kami di Mandiri Institute melihat strategi Whitepaper IPO ini sebagai langkah yang baik untuk mendukung pertumbuhan tersebut. Bersama dengan Mandiri Group, kami berkomitmen untuk memanfaatkan kemampuan dan kelebihan masing-masing untuk visi dan tujuan yang sama,” jelasnya.
Sejumlah perusahaan teknologi lokal yang baru saja IPO di BEI, adalah Bukalapak, Cashlez, dan beberapa perusahaan lain, sedangkan perusahaan startup lain, seperti GoTo sudah ada dalam tahap menuju IPO.
Baca Juga: OJK Merilis Aturan Hak Suara Multipel, Akomodasi Bagi Startup Raksasa Untuk IPO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News