Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyiapkan pinjaman sekitar Rp 4 triliun untuk membiayai proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) rute Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek).
Adapun total pinjaman yang dibutuhkan untuk proyek tersebut diproyeksi akan berada di kisaran Rp 13 triliun hingga Rp 18 triliun. Pinjaman tersebut rencananya akan melibatkan beberapa bank lain dengan skema sindikasi.
Selain Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) juga akan ikut mengucurkan pinjaman untuk proyek tersebut. Sindikasi tersebut juga terbuka bagi bank swasta, mengingat proyek tersebut menggunakan jaminan pemerintah.
"Masing-masing bank mungkin sekitar Rp 2 triliun hingga Rp 5 triliun. Sementara kami siapkan sekitar Rp 4 triliun," ujar Kartika Wirkoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri di Jakarta, Jumat (26/5).
Meski begitu, pria yang akrab disapa Tiko ini mengatakan sampai saat ini pihaknya masih menghitung ulang kebutuhan pendanaan proyek pemerintah tersebut. Pasalnya, kebutuhan pendanaan proyek LRT ini mengalami perubahan, setelah sebelumnya diperkirakan sekitar Rp 23,3 triliun. Namun, proyeksi pendanaan tersebut melambung menjadi Rp 27 triliun.
Menurutnya, setelah penghitungan rampung, baru diketahui secara pasti kebutuhan dan porsi pembiayaan proyek. Adapun mengenai tingkat bunga, saat ini pihak bank berlogo pita emas ini masih dalam proses negosiasi. Kendati demikian, menurutnya besaran bunga akan dipengaruhi oleh besar imbal hasil (yield) dari Surat Berharga Negara (SBN) dan skema penjaminan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News