Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. Meski berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit yang cukup signifikan hingga akhir semester I 2017, PT Bank Mayapada Internasional Tbk justru mengalami penurunan dari segi laba.
Hal ini menurut Direktur Utama Bank Mayapada Haryono Tjahjarijadi dikarenakan pihak menurunkan suku bunga kredit untuk menjaring nasabah terutama mendorong permintaan kredit.
"Kami memang menurunkan suku bunga kredit untuk membantu nasabah menghadapi kondisi ekonomi saat ini," ujar Haryono kepada KONTAN, Kamis (27/7).
Meski suku bunga kredit turun, tapi margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perseroan masih naik tipis menjadi 4,5% per akhir Juni 2017. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan posisi Maret 2017 sebesar 4,4%.
Sebagai informasi saja, berdasarkan laporan keuangan bulan Juni 2017 (belum diaudit) laba bank Mayapada menurun sebesar 9,99% dari Rp 548,79 miliar per 30 Juni 2016 menjadi Rp 493,92 miliar per akhir Juni tahun ini.
Sementara itu, dari sisi penyaluran kredit, bank bersandi emiten MAYA ini mengalami peningkatan sebesar 26,84% menjadi Rp 51,56 triliun pada enam bulan pertama tahun ini dibanding periode tahun sebelumnya Rp 40,65 triliun.
Kendati demikian, Haryono optimistis pada akhir tahun pihaknya dapat mencetak laba lebih tinggi dibanding akhir tahun 2016.
"Sesuai target kami, NIM akan membaik di semester II ini sehingga target profit dapat tercapai sesuai RBB (rencana bisnis bank)," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News