Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending masih terbesar di Jawa per Februari 2024.
Adapun penyaluran di Jawa per Februari 2024 sebesar Rp 46,05 triliun, sedangkan Luar Jawa sebesar Rp 15,03 triliun.
Tercatat, pendanaan di Pulau Jawa meningkat 0,3%, dibandingkan per Januari 2024 yang sebesar Rp 45,91 triliun.
Adapun pendanaan di Luar Jawa tercatat menurun 3,65%, dibandingkan per Januari 2024 yang sebesar Rp 14,5 triliun.
Baca Juga: Maucash Klaim Penyaluran Pendanaan Tumbuh pada Ramadan 2024
Mengenai hal itu, fintech peer to peer (P2P) lending Maucash menyatakan akan terus berfokus menyalurkan pendanaan di Luar Jawa.
Direktur Marketing Maucash Indra Suryawan menyebut terus melakukan penetrasi yang lebih detail dan mendalam untuk bisa menyasar lebih banyak lagi jangkauan di Luar Jawa.
"Oleh karena itu, kami seringkali mengedukasi masyarakat di luar Jawa untuk lebih menyadarkan soal pendanaan produktif," ujarnya kepada Kontan, Jumat (3/5).
Indra mengatakan sejak awal Maucash tidak membeda-bedakan baik yang di Jawa maupun di luar Jawa dalam menyalurkan pendanaan.
Oleh karena itu, pihaknya akan terus mengembangkan produk terbaik perusahaan agar dapat diterima oleh semua masyarakat Indonesia, termasuk di Luar Jawa.
Baca Juga: Industri Fintech Lending Merugi, Maucash Sebut Kondisi Perusahaan Masih Stabil
Dia tak memungkiri bahwa potensi di Luar Jawa masih sangat besar ke depannya.
Sementara itu, Indra juga membeberkan penyaluran pendanaan Maucash memang mayoritas masih terpusat di kota-kota besar dan sektor industri yang maju, seperti otomotif, FMCG, dan logistik.
Dia pun menerangkan sejak berdiri hingga saat ini, Maucash telah menyalurkan pendanaan mencapai Rp 5 triliun. Adapun TKB90 perusahaan pada 2 Mei 2024 sebesar 95,6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News