kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Menggandeng Askrindo, BTN genjot fee based


Kamis, 18 Juli 2013 / 10:20 WIB
Menggandeng Askrindo, BTN genjot fee based
ILUSTRASI. Li Jianquan


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan (BI rate) dipastikan memberi efek negatif terhadap laju pertumbuhan kredit. Nah, demi menjaga performa, perbankan kian getol menggenjot pendapatan non-bunga alias fee based income.

Contoh saja, Bank Tabungan Negara (BTN). Bank pelat merah ini menggenjot pendapatan non-bunga dari bank garansi. Salah satu upaya BTN untuk meningkatkan penerbitan bank garansi adalah menggandeng Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo). Kedua pihak sepakat meneken perjanjian kerja sama untuk menyediakan layanan kontra bank garansi pada Rabu (17/7). Sekadar informasi, kontra garansi bank merupakan produk penjaminan kredit perusahaan asuransi. Yang dijamin adalah bank garasi terbitan perbankan.

Direktur BTN, Evi Firmansyah, menjelaskan penjaminan ini bakal memudahkan BTN mengucurkan lebih banyak bank garansi. Lewat kerjasama dengan Askrindo, BTN berharap mendapat tambahan pendapatan non bunga dari bank garansi sebanyak Rp 4 miliar.
Ini sejalan dengan proyeksi Direktur Utama Askrindo Antonius Chandra. Dia menghitung, potensi volume kredit yang bakal dijamin dari kerjasama dengan BTN diperkirakan Rp 400 miliar.

Selain bank garansi, kerjasama dengan Askrindo juga bakal meluas dalam bentuk penjaminan kredit tunai atau cash loan. BTN juga berencana menyalurkan kredit bagi karyawan Askrindo. Evi mengatakan, hingga akhir tahun nanti, BTN menargetkan tambahan fee based income sebesar Rp 66 miliar dari bank garansi. "Pendapatan dari bank garansi sekarang sudah mencapai target. Kami berharap mendapat tambahan pemasukan Rp 20 miliar lagi hingga akhir tahun," ujar dia, kemarin (17/7).

Total, sepanjang tahun 2013, Evi memasang target pendapatan non-bunga sebesar Rp 677 miliar atau tumbuh 15% dari tahun lalu yang sebanyak Rp 500 miliar. Hingga Mei kemarin, pendapatan non bunga BTN sudah mencapai Rp 325 miliar. BTN memang getol mengembangkan produk bank garansi.

Tengok saja, selain menjalin kerjasama dengan Askrindo, BTN sebelumnya telah melakukan kerjasama dengan sederet perusahaan asuransi lain. Di antaranya, Asuransi Central Asia (ACA), Jasindo, Jamsostek, Generali, dan Jamkrindo. Evi menjelaskan, selama ini produk bank garansi bank spesialis KPR tersebut banyak membidik kredit proyek konstruksi. Segmen kredit ini terbilang menggiurkan. Sebab, terkait rencana pemerintah menggeber proyek infrastruktur lewat Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×