Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah akusisi bakal dilakukan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) untuk memuluskan rencana pemisahan unit syariahnya. Terlepas, apakah itu Bank Muamalat yang saat ini sedang due diligence atau bank syariah lainnya.
Terkait akuisisi tersebut, permodalan tentu menjadi salah satu yang perlu dilihat dari rencana akuisisi tersebut. Di mana, akankah menggerus modal milik bank yang fokus pada kredit properti ini.
Jika menilik catatan kinerja BTN di 2023, rasio permodalan yang tercermin dalam Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat di level 20,1%. Capaian tersebut sedikit turun dari tahun sebelumnya di level 20,2%.
Baca Juga: Peluang Besar BTN Dorong Ekonomi Syariah, Tapi Jangan Sampai Salah Langkah
Di sisi lain, CAR BTN ini termasuk yang paling rendah jika dibandingkan bank pelat merah lainnya. Sementara, aksi akuisisi diperlukan mengingat BTN sudah wajib untuk melepas unit usaha syariahnya (UUS) menjadi bank umum syariah dengan aset di atas Rp 50 triliun.
Terkait hal tersebut, Direktur Keuangan BTN Nofry Rony mengungkapkan bahwa rencana akuisisi bank syariah tidak akan menggunakan modal.
Nofry menyebutkan bahwa saat ini di UUS BTN telah tersedia dana untuk digunakan sebagai modal mendirikan bank umum syariah. Hanya saja, ia tak mau mengungkapkan nilainya.
"Dengan demikian tidak akan mengurangi modal BTN dan tidak akan mengurangi CAR BTN," ujar Nofry kepada KONTAN, Selasa (20/3).
Baca Juga: BTN Terus Berupaya Memperbaiki Kinerja Keuangan, InI Efek ke Harga Sahamnya
Dihubungi secara terpisah, Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya fokus menunggu due diligence untuk mengakuisisi Bank Muamalat. Baru, jika hasilnya sudah keluar, ia bilang akan ketahuan berapa nilai transaksi atas akuisisi tersebut.
"Semua akan tergantung hasil due diligence, bisa aja butuhnya kecil atau malah besar, jadi supaya ada kehati-hatian kita tunggu saja," ujarnya.
Sebagai informasi, saat ini BTN sedang melakukan due diligence dengan melibatkan Mandiri Sekuritas dan PWC terhadap Bank Muamalat. Targetnya due diligence tersebut akan selesai pada April 2024. "Nanti kalau sudah selesai pasti akan diumumkan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News