| Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar mengenai rencana akuisisi bank oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) masih terus berhembus. Salah satu isu terhangat adalah mengenai upaya pengambialihan saham di PT Bank Permata Tbk (BNLI).
Berdasarkan penuturan sumber Kontan.co.id, Bank Mandiri didapuk sebagai prioritas utama yang bakal menjadi investor Bank Permata. Selain itu, Bank Mandiri juga memiliki hak ekslusif untuk akuisisi mayoritas saham BNLI milik Standart Chartered (StanChart) maupun PT Astra International Tbk (ASII).
Waktu yang diberikan oleh pemegang saham BNLI kepada Bank Mandiri yakni selama dua minggu untuk menentukan keputusan dan mengupayakan hal ini. Salah satu alasan ditunjuknya Mandiri sebagai prioritas utama tak lain karena Bank Mandiri lebih diuntungkan secara regulasi.
Aturan tersebut antara lain, investor lokal seperti Mandiri boleh membeli saham bank hingga 40% tanpa melalui fit and proper test terlebih dahulu. Sedangkan investor asing hanya diperkenankan membeli 25% saham bank lokal tanpa fit and proper test.
Pendek kata, tahapan Bank Mandiri bila ingin mencaplok saham Bank Permata jauh lebih singkat ketimbang investor asing yang belakangan santer disebut.
Kontan.co.id sudah mencoba menghubungi Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas dan Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan. Sementara itu, Direktur Keuangan Bank Permata Lea Kusuma Wijaya juga tak membalas pertanyaan Kontan.co.id terkait hal tersebut.
Adapun, Head of Investor Relations Astra Tria Adiani mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih berkomitmen untuk memperbaiki kinerja Bank Permata agar kembali kinclong. Salah satu yang menjadi sorotan yaitu mengenai rasio non performing loan (NPL) Bank Permata yang perlahan membaik.
"Kami ingin agar NPL bisa diturunkan dan prospek bisnisnya baik. Terkait rumor dan spekulasi di pasar. Kami menolak berkomentar," paparnya kepada Kontan.co.id, Selasa (12/3).
Di sisi lain, mengenai rencana Astra terhadap Bank Permata ke depan pihaknya akan terus melakukan evaluasi untuk memastikan investasi perusahaan di Bank Permata tetap positif.
"Komitmen kami jelas, ingin Permata sehat dan kuat kembali serta propek bisnisnya baik. Tanpa diganggu oleh persepsi atas rumor dan spekulasi," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News