Reporter: Puspita Saraswati | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga akhir tahun, produk keuangan syariah tampaknya masih lesu. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Agustus 2018, outstanding pembiayaan syariah mencapai Rp 22,3 triliun. Sementara pada periode sama di tahun lalu, outstanding pembiayaan syariah masih sebesar Rp 33 triliun. Artinya secara tahunan, nilai outstanding pembiayaan syariah merosot hingga 32,4%.
Menurut Direktur PT Mandiri Tunas Finance (MTF) Harjanto Tjitohardjojo, bisnis pembiayaan syariah sebenarnya masih memiliki peluang yang baik. “Peluang pembiayaan syariah masih baik, potensi pembiayaan syariah di Indonesia ini cukup besar apalagi persaingannya juga masih minim, hanya saja diperlukan sosialisasi yang tepat,” katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (7/10).
Meski demikian, Harjanto tak menampik, kontribusi pembiayaan syariah masih kecil dibandingkan total pembiayaan Mandiri Tunas Finance. “Dari total pembiayaan rata-rata Mandiri Tunas Finance per bulannya Rp 2 triliun, pembiayaan pada sektor syariah hanya berkisar di angka Rp 100 miliar,” tambahnya.
Ia juga menambahkan, meskipun outstanding pembiayaan syariah kian menurun, MTF masih mencatatkan pertumbuhan yang positif setiap tahunnya. “Nilai piutang pembiayaan syariah yang tersalurkan bersama PT Bank Syariah Mandiri (BSM) pada Agustus 2018 naik 101% dibanding periode sama tahun lalu, yaitu dari Rp 412 miliar pada Agustus 2017, tahun ini menjadi Rp 829 miliar,” jelasnya.
Pun terjadi pada bulan September tahun ini, nilai piutang pembiayaan syariah yang tersalurkan bersama BSM juga meningkat sebesar 90%.
“Nilai piutang pembiayaan syariah pada September 2018 meningkat 90% dibanding periode sama tahun lalu, yaitu dari Rp 501 miliar pada September 2017, tahun ini menjadi Rp 954 miliar,” kata Harjanto.
Harjanto menambahkan, perusahaannya kini semakin gencar menggarap nasabah (BSM) untuk terus mendorong positif pembiayaan syariah. "Bersama dengan BSM, MTF fokus garap nasabah BSM serta rutin mengadakan event bersama untuk memperkenalkan produk syariah ke masyarakat," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News