kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski perdagangan maju sejam, dampak tak tampak


Sabtu, 02 Februari 2013 / 07:59 WIB
Meski perdagangan maju sejam, dampak tak tampak
ILUSTRASI. Jadwal Liga Champons Juventus vs Chelsea: The Blues wajib bangkit lawan Bianconeri


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Edy Can

JAKARTA. Sebulan sudah Bursa Efek Indonesia (BEI) memajukan jam perdagangan. Sayang, hingga kemarin, kebijakan tersebut belum berdampak signifikan bagi sekuritas.

Panin Sekuritas misalnya. Awalnya Panin memprediksi,  pendapatan kian besar lantaran jam yang lebih panjang dapat mengerek volume transaksi harian. "Logikanya seperti itu, tapi hingga saat ini belum ada kenaikan berarti. Volume transaksi kami masih sekitar Rp 100 miliar per hari," jelas Handrata Sedeli, Direktur Utama Panin Sekuritas, di sela- sela peluncuran reksdana terbaru dari Panin Asset Management,  Rabu (30/1).

Handrata menjelaskan, kondisi pasar saat ini memang masih sangat volatile. Kondisi itu menyebabkan pengaruh atas jam perdagangan baru, menjadi lebih sulit diukur.

Seandainya nanti ada kenaikan transaksi, belum tentu merupakan dampak kebijakan perubahan jam perdagangan. Bisa jadi  akibat dari January Effect. "Jadi sebenarnya agak sulit mengukur, karena benchmark- nya tidak jelas," imbuhnya.

Melihat kondisi itu, manajemen enggan berharap besar dari jam perdagangan yang dimajukan lebih pagi ini. Panin Sekuritas akan lebih mandiri dalam menggenjot pendapatan perusahaannya.

Selain meningkatkan pelayanan, manajemen akan mengembangkan tim khusus untuk menangani nasabah intitusi. "Dengan begitu, kami targetkan nilai volume dan pendapatan jasa perantara perdagangan efek tumbuh hingga 20%," tukas Handrata.

Mandiri Sekuritas juga mengalami hal serupa. Ridwan Pranata, Head of Equity Retail Mandiri Sekuritas mengaku, jam perdagangan BEI belum memiliki pengaruh terhadap nilai volume transaksi di perusahaannya. "Mungkin memang karena volume pasar yang masih sangat volatile," terangnya.

Atau, bisa jadi belum adanya pengaruh dari jam perdagangan baru, lantaran kebanyakan investor memiliki karakter "jangka panjang". "Soalnya, investor dengan karakter seperti itu tidak aktif melakukan jual beli," tukas Ridwan.

Nah, optimisme pertumbuhan kinerja perusahaan juga bukan berdasarkan pada jam perdagangan. Manajemen Mandiri Sekuritas terus meningkatkan pelayanan demi mengejar target perusahaan tahun ini.

Salah satu cara, meningkatkan layanan online trading syariah, MOST Syariah. Dengan layanan tersebut, manajemen menargetkan nilai volume transaksi sebesar Rp 200 miliar per hari, dari posisi saat ini, Rp 120 miliar per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×