Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dilintasi dua lempeng tektonik, Indonesia merupakan salah satu negara yang cukup rawan gempa. Namun kesadaran untuk proteksi aset melalui asuransi diakui masih angin-anginan.
Asuransi yang memberikan perlindungan atas bencana gempa bumi memang tak dijual secara umum. Melainkan menempel pada produk asuransi lain. Misalnya asuransi properti yang proteksi utamanya adalah asuransi kebakaran. Sehingga untuk memperoleh proteksi dari bencana alam seperti gempa bumi, nasabah mesti mambayar lebih.
Direktur PT Asuransi Sinar Mas Dumasi MM Samosir menyebut penetrasi asuransi masih terbilang kecil di Indonesia. Apalagi untuk produk perluasan seperti proteksi gempa bumi.
Bahkan ia menyebut asuransi gempa bumi biasanya hanya ramai dibeli setelah wilayah terkena bencana. "Misalnya setelah gempa Padang itu permintaan meningkat tajam hingga kami harus menaikkan status kantor cabang. Tapi setelah itu sepi lagi," kata dia baru-baru ini.
Karena itu ia mengakui edukasi soal proteksi gempa bumi mesti makin kencang digalakkan. Terlebih risiko katastropik seperti gempa bumi cukup besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News