kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Migrasi kartu debit cip, Bukopin gandeng Mastercard


Kamis, 20 September 2018 / 16:32 WIB
Migrasi kartu debit cip, Bukopin gandeng Mastercard
Kerjasama kartu debit cip Bukopin dengan Mastercard


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Bukopin Tbk mengandeng Mastercard dalam memacu migrasi kartu debit berbasis cip. Lantaran Bank Indonesia (BI) meminta agar perbankan menggunakan National Standard Indonesian Chip Card Specification (NSICCS) atau Standar Nasional Teknologi Chip (SNTC).

Direktur Konsumer Bank Bukopin Rivan A Purwantono menyatakan, saat ini Bukopin memiliki lebih dari 1,2 juta nasabah. Namun yang menggunakan kartu sebanyak 800.000 nasabah. "Sampai November akan kita kejar migrasi 300.000 kartu bercip," ujar Rivan di Jakarta, Kamis (20/9).

Sebenarnya Bank Sentral juga telah menerbitkan peta jalan implementasi kartu debit berlogo gerbang pembayaran nasional (GPN). Sehingga BI menunjuk empat lembaga switching antara lain Artajasa, Jalin, Rintis dan Alto untuk melancarkan GPN.

Meski demikian, Rivan menyatakan Bukopin akan mendorong inisiatif SNTC dan GPN. Namun pada implementasinya, Bank akan memberikan pilihan kepada nasabah untuk menggunakan kartu debit berlogo GPN atau tidak. Bila tidak maka Bukopin akan menawarkan kartu bercip atau SNTC.

"Target Bukopin terdapat 20% -30% nasabah kita menggunakan GPN hingga 2019. Namun hari ini, kita kejar standar cip dulu karena security dan kenyamanan nasabah. Jadi GPN tetap jalan, SNTC tetap jalan," jelas Rivan.

Rivan mengatakan Mastercard memiliki 40 juta merchant tersebar di 210 negara, dan diterima oleh 150 jenis mata uang asing. Meski demikian, Rivan mengaku transaksi EDC dan ATM di luar negeri masih kecil bila dibandingkan transaksi di dalam negeri.

Rivan menyatakan kontribusi pendapatan non bunga (fee based income) dari transaksi kartu di Bukopin masih kecil berkisar 3% terhadap total fee based income.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×