kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Muamalat tambah kepemilikan di Al Ijarah


Jumat, 27 April 2012 / 09:22 WIB
Muamalat tambah kepemilikan di Al Ijarah
ILUSTRASI. Leicester vs West Brom di Liga Inggris: The Foxes waspada kejutan dari The Baggies Pool via REUTERS/Catherine Ivill


Reporter: Nina Dwiantika |

JAKARTA. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat) akan menambah jumlah kepemilikan sahamnya di perusahaan pembiayaan PT Al Ijarah Indonesia Finance (Alif). Strategi ini untuk memperkuat pertumbuhan sektor kredit konsumer dan meningkatkan pendapatan.

Director Risk and Compliance Bank Muamalat, Andi Buchari, mengatakan manajemen akan membahas rencana tersebut dengan pihak komisaris. Kemudian, menyampaikan hasilnya ke Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bulan Mei mendatang.

Setelah pemegang saham setuju, Muamalat akan melaporkannya kepada Bank Indonesia (BI) dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

Sekadar informasi, saat ini Muamalat memiliki saham di Alif sebanyak 33%. Pemilik Alif lainnya adalah Bobyan Bank Kuwait dan International Leasing and Investment Company (ILIC) Kuwait. Boubyan juga tercatat sebagai pemegang saham Muamalat.

Pada tahun lalu, Boubyan sempat disebut-sebut ingin melepas 24,9% kepemilikannya di Bank Muamalat. Hal yang sama juga direncanakan dua pemegang saham lainnya, yakni Islamic Development Bank (IDB) dan Sedco asal Saudi Arabia. Namun, setahun berlalu, rencana tersebut sudah tak terdengar lagi.

Kini, Bank Muamalat ingin menguasai 99% saham Alif. "Kami telah menyiapkan dana Rp 66 miliar. Dana itu sudah kami persiapkan sejak awal," kata Andi, kemarin (26/4).

Dia menambahkan, rencana akuisisi ini untuk memperkuat pertumbuhan kredit konsumer yang memiliki pasar besar dan imbal hasil tinggi. Pasca akuisisi, Muamalat akan mengubah porsi kredit ritel menjadi 70% dan korporasi sebesar 30%. Sebelumnya porsi kredit ritel sebesar 60%. "Pasarnya menjanjikan dan return-nya yang tinggi akan berpengaruh pada margin bunga bersih kami (NIM)," imbuh Andi.

Hingga Maret 2012, Muamalat mencatat laba bersih Rp 86,9 miliar atau tumbuh 25,21% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 69,4 miliar. Peningkatan laba sejalan dengan penyaluran pembiayaan yang mencapai Rp 26,88 triliun, atau tumbuh 54,21% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 17,43 triliun.

Selain menambah saham di Alif, Muamalat juga berencana menerbitkan sukuk senilai Rp 800 miliar yang dicatatkan di bursa. Dari sejumlah agenda ini, penerbitan sukuk menjadi prioritas. Perseroan akan menggelar masa penawaran sukuk berakad mudarabah ini pada Mei dan Juni 2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×