CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Multifinance alat berat memanen laba


Kamis, 04 Agustus 2011 / 09:17 WIB
Multifinance alat berat memanen laba
ILUSTRASI. Warga mengisi formulir Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di kantor BPJS Kesehatan Jakarta Timur, di Jakarta, Rabu (30/10/2019).


Reporter: Anaya Noora Pitaningtyas | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Pertumbuhan industri pertambangan dan perkebunan telah memacu pembiayaan alat berat meningkat pesat. Kinerja perusahaan pembiayaan (multifinance) alat berat pun ikut terdongkrak.

Tengok saja Surya Artha Nusantara (SAN) Finance yang membukukan laba bersih nan ciamik sepanjang semester I-2011. Tercatat, anak perusahaan Astra International ini meraih laba Rp 79,16 miliar, tumbuh 44,84% dibandingkan setahun sebelumnya.

Pendapatan yang tumbuh tinggi menjadi pemicunya. SAN Finance mencetak pendapatan Rp 308,64 miliar di akhir Juni 2011 atau tumbuh 53,7% dibanding periode yang sama tahun lalu. Meskipun, kenaikan total beban tak kalah tinggi. Sepanjang semester pertama lalu, SAN Finance menanggung beban Rp 203,14 miliar, tumbuh 59% dibanding tahun sebelumnya.

Kepala Divisi Keuangan SAN Finance Naga Sujady menjelaskan, beban meningkat karena nilai pinjaman perbankan meningkat. "Karena nilai pembiayaan baru kami meningkat, otomatis nilai pinjaman kami juga meningkat," katanya kepada KONTAN kemarin (3/8).

Pembiayaan baru SAN Finance, per Juni 2011, mencapai Rp 2,2 triliun atau melesat 57% dibanding tahun sebelumnya. Hingga akhir tahun, SAN Finance menargetkan pembiayaan Rp 3,8 triliun.

Nilai pinjaman SAN Finance ke perbankan dan lembaga keuangan mencapai Rp 3,8 triliun sedangkan di semester satu tahun lalu hanya mencapai Rp 2,3 triliun.

Meski tak sebaik SAN Finance, laba Trust Finance Indonesia juga meningkat. Di paroh pertama tahun ini, Trust Finance membukukan laba bersih Rp 10,89 miliar, hanya naik 6,8% dari laba setahun sebelumnya yang mencapai Rp 10,20 miliar.

Padahal, total pendapatan naik 25,76% dibandingkan tahun lalu. Tercatat, per Juni 2011, total pendapatan Trust mencapai Rp 30,69 miliar, sedangkan di tahun sebelumnya Rp 24,41 miliar. Sayang, pertumbuhan pendapatan tak lebih besar dibandingkan peningkatan total beban.

Sepanjang semester pertama lalu, Trust Finance mencatatkan total beban sebesar Rp 16,18 miliar, meningkat 57,8% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Besarnya peningkatan beban tersebut berasal dari beban bunga dan keuangan yang meningkat 102% menjadi Rp 7,26 miliar.

Presiden Direktur Trust Finance Muhammad Nashir menjelaskan, beban bunga dan keuangan naik lantaran nilai pinjaman ke perbankan juga meningkat. "Sejak kuartal tiga tahun lalu, nilai aset kami meningkat. Karenanya jumlah pinjaman ke perbankan juga bertambah," kata Nashir.

Imbasnya, Trust Finance harus membayar beban bunga lebih tinggi dari tahun lalu. Nashir mengungkapkan, saat ini Trust Finance memiliki pinjaman dengan bunga stabil. "Nilai bunga pinjaman kami tetap pada angka 11,5% sampai 13%," kata Nashir.

Ia menambahkan, per September 2010, nilai aset dan jumlah pinjaman Trust Finance meningkat pesat dibandingkan kuartal kuartal pertama dan kedua sebelumnya. Juni lalu, Trust Finance memiliki total aset Rp 326,99 miliar. Adapun utang bank Trust Finance mencapai Rp 152,18 miliar, naik 52% dibandingkan Juni tahun lalu yang masih sebesar Rp 100,06 miliar.

Hingga akhir tahun 2011, Trust Finance menargetkan penyaluran pembiayaan konsumen dan alat berat sebesar Rp 360 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×