Reporter: Mona Tobing | Editor: Cipta Wahyana
JAKARTA. Perusahaan pembiayaan (multifinance) semakin gencar berekspansi di bidang pemasaran. Mereka berlomba-lomba membuka kantor cabang pemasaran baru di luar Pulau Jawa. Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mencatat, sampai akhir bulan ini, ada 60 kantor cabang multifinance yang baru berdiri sepanjang Januari-Mei 2012.
Mulabasa Hutabarat, Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan Bapepam-LK, berkata, penambahan kantor cabang mulai ramai sejak keluarnya Peraturan Menteri Keuangan 43/PMK.010/2012 Tentang Uang Muka Pembiayaan Konsumen Untuk Kendaraan Bermotor Pada Perusahaan Pembiayaan. Manajemen multifinance menganalisis, aturan itu dapat menghambat penyaluran kredit kendaraan bermotor karena nasabah harus menyiapkan uang muka lebih besar, mencapai 20%-25%.
Tampaknya, manajamen multifinance ingin mencegah penurunan pembiayaan setelah aturan itu berlaku pada 15 Juni 2012. Logikanya, semakin banyak jaringan pemasaran, potensi memperoleh nasabah juga semakin besar.
Lihat saja, April menjadi bulan terramai untuk pengajuan izin penambahan kantor cabang. Pada bulan itu, setidaknya ada 29 kantor cabang baru, bulan sebelumnya hanya membuka 14 unit.
Pulau Jawa dan Sumatera masih mendominasi pembukaan kantor cabang baru."Penambahan cabang juga berarti, peluang bisnisnya masih besar, meskipun DP kredit kendaraan bermotor naik," kata Mulabasa, akhir pekan lalu.
Kontan mencatat, multifinance yang berencana buka cabang baru pada tahun ini antara lain BFI Finance sebanyak 40-50 unit, Arjuna Finance 12 unit, dan Centra Sentosa Finance (CSF) 60 unit. Setiap kantor baru membutuhkan dana investasi antara Rp 100 juta-Rp 300 juta. MI Aftoni, Deputi Direktur Pemasaran dan Kredit Arjuna Finance lebih memilih membuka di Sumatera dan Jawa, karena permintaan kendaraan niaga masih tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News