kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

NIM Perbankan Berpotensi Tergerus Tahun Ini, Imbas Suku Bunga yang Masih Tinggi


Kamis, 11 Januari 2024 / 04:30 WIB
NIM Perbankan Berpotensi Tergerus Tahun Ini, Imbas Suku Bunga yang Masih Tinggi
ILUSTRASI. Sebanyak delapan emiten baru dari berbagai sektor melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal tahun ini. /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/03/04/2020.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi suku bunga yang tinggi diperkirakan bakal menahan perbankan untuk mempertahankan margin bunga atau NIM di tahun ini. Di mana, itu terdampak dari beban bunga tinggi yang juga perlu ditanggung.

Memang, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan NIM perbankan tahun ini bisa ada di kisaran 4% hingga 5%. Di mana, per November 2023, NIM perbankan ada di level 4,83%.

Adapun, capaian tersebut mengalami tren peningkatan secara tahunan karena pada November 2022 ada di level 4,70%. Namun, capaian tersebut menurun tipis dari bulan sebelumnya yang ada di level 4,85%.

Baca Juga: Kredit Diproyeksi Tumbuh, OJK Yakin Laba Perbankan Bisa Tumbuh 10% Tahun Ini

Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk Lani Darmawan memproyeksikan NIM akan sedikit turun tahun ini. Itu melanjutkan NIM yang sudah jauh turun hingga akhir 2023. 

Ia bilang NIM CIMB Niaga di 2023 ditutup berada di level 4,4%. Angka tersebut memang turun dari posisi tahun 2022 yang berada di level 4,69%.

“Ini mengingat potensi penurunan BI rate baru bertahap di semester 2 karena CoF yang masih tinggi,” ujar Lani.

Dengan kondisi tersebut, Lani berharap pihaknya bisa menjaga NIM bisa tidak terlau turun di tahun ini. Minimal, CIMB Niaga bisa menjaga NIM tidak kurang dari 4% dan sedikit di atas 4%.

Sementara itu, Direktur Keuangan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Nofry Rony bilang posisi NIM perbankan akan sangat dipengaruhi oleh pergerakan suku bunga acuan BI dan pertumbuhan ekonomi.

Ia pun memperkirakan BI baru bisa mulai menurunkan bunga acuan di kuartal 2 atau kuarta 3 tahun ini. Oleh karenanya, NIM BTN masih bisa stabil di tahun ini.

Baca Juga: Sejumlah Emiten Perbankan Ini Beri Sinyal Tebar Dividen dan Rekomendasi Analis

“Diprediksi akan tumbuh stabil di kisaran 4%,” ujar Nofry.

Ia bilang kondisi tersebut ditopang dengan peningkatan bisnis kredit perumahan. Ditambah dengan pertumbuhan fee based income, laba bank juga akan tumbuh tahun ini.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F Haryn menyebutkan NIM BCA memang mengalami penurunan jika melihat dari periode September 2023. Di mana, kala itu NIM BCA ada di level 5,5%.

“NIM merupakan refleksi dari berbagai faktor, antara lain pergerakan suku bunga pasar, peningkatan portofolio kredit dan pertumbuhan DPK,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×