kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -21.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

OCBC NISP layani weekend banking


Minggu, 18 Maret 2012 / 16:31 WIB
OCBC NISP layani weekend banking
ILUSTRASI. Jadwal tayang Falcon and The Winter Soldier di Disney+, tayang setiap hari Jumat


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Di tengah persaingan yang kian sengit, perbankan memerlukan strategi untuk menggaet nasabah. PT Bank OCBC NISP misalnya, memilih menggunakan layanan weekend banking untuk menggenjot jumlah nasabah dan menambah loyalitas untuk nasabah lama.

Maklum, potensi pendapatan bank dari bisnis yang digelar di kantor cabang bank dan mal-mal terkemuka cukup besar. Rata-rata, nilai transaksi weekend banking bisa mencapai Rp 600 miliar per bulan.

Direktur Bank OCBC NISP Rudy N. Hamdani menuturkan, perseroan memilih wilayah Tangerang untuk mengembangkan layanan perbankan akhir pekan. Pasalnya, potensi dan kebutuhan masyarakat Tanggerang dinilai cukup tinggi. Sehingga OCBC NISP memutuskan menambah jaringan kantor dan ATM yang ke-19 di wilayah tersebut. "Kantor cabang ini dilengkapi fasilitas safe deposit box (SDB) dan lounge khusus bagi nasabah premier banking," ujarnya, Minggu (18/3).

Sebagai catatan, pada awal tahun ini, OCBC NISP bakal merogoh kocek sedikitnya Rp 150 miliar untuk memperluas jaringan. Adapun, anggaran belanja modal perseroan tersebut ditujukan terutama untuk pengembangan layanan mobile banking, penambahan 50 mesin ATM, hingga membuka kantor cabang baru maksimal 10 unit.

Rencananya, kantor cabang dan mesin ATM baru akan didirikan di beberapa kota besar, seperti Makassar, Medan, juga Jakarta. Tidak hanya itu, perseroan juga berencana merelokasi kantor cabang, dan relokasi ini memakan biaya investasi sekitar Rp 1 miliar per cabang.

Sebelumnya, Direktur Utama Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja menuturkan, sepanjang tahun ini, perseroan mengincar pertumbuhan bisnis di kisaran 20%-30%. Sebagai strategi, bisnis kredit dari sektor UKM dan ritel akan dipertahankan sebanyak 60% - 65%. Sedangkan, sisanya bakal mengalir ke kredit korporat. Alasannya, kredit sektor UKM dan ritel lebih stabil dan tahan guncangan.

Parwati menambahkan, untuk mendongkrak pertumbuhan bisnis itu, serta menjaga rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) di kisaran 14%-15%. Perseroan juga berencana menerbitkan saham baru pada pertengahan tahun ini. Sayang, dia belum bersedia menjelaskan lebih rinci terkait penggunaan dana dari aksi right issue tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×