Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Mesti Sinaga
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengesahkan Master Plan Jasa Keuangan Indonesia (MPJKI) pertengahan tahun ini. Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad, mengungkapkan, finalisasi roadmap industri keuangan tersebut akan diformalkan sekitar Juni-Juli 2015.
Menurut Muliaman, dalam MPJKI, OJK ingin mengartikan konsolidasi perbankan dengan makna yang lebih luas. Dengan demikian, kata Muliaman, konsolidasi perbankan dalam konsep OJK yang baru adalah untuk mencapai industri keuangan yang lebih kompetitif, berdaya tahan dan berdaya saing pada pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) bidang keuangan yang sedianya akan terlaksana tahun 2020.
"Tujuan dari roadmap industri keuangan adalah tiga hal tersebut dan konsolidasi merupakan salah satu alat untuk mencapainya. Saat ini roadmap masih dalam proses penyusunan dan belum selesai. Tapi intinya, konsolidasi perbankan penting untuk mewujudkan industri keuangan yang lebih kompetitif, lebih berdaya tahan dan berdaya saing pada MEA," kata Muliaman di Jakarta, Selasa (27/1).
Konsolidasi tersebut, Muliaman menjelaskan, tidak hanya melibatkan industri perbankan tapi juga seluruh industri keuangan seperti asuransi, perusahaan pembiayaan dan sebagainya. Sebab, banyak bank telah memiliki anak usaha bidang non-perbankan. Karena itu diperlukan konsolidasi dengan makna lebih luas.
Lebih lanjut Muliaman menuturkan, salah satu usulan OJK dalam roadmap konsolidasi perbankan adalah peningkatan efisiensi. Hal ini, dapat dilakukan dengan share berbagai macam hal, yang selanjutnya dapat membantu meningkatkan berbagai efisiensi. Misalnya, pengembangan produk, pengembangan SDM dan juga penggunaan IT.
Dengan share tersebut, kata Muliaman, akan meningkatkan daya saing perbankan. Share ini tidak hanya dilakukan bank pemerintah, tetapi juga menyentuh Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan bank swasta lainnya.
"Ada share facilities yang bisa dilakukan, agar kemudian efisiensi bisa tercipta. Industri keuangan harus mampu memenuhi kebutuhan likuiditas dan pembiayaan pembangunan, karena itu kami mendorong terciptanya konsolidasi perbankan," ujar Muliaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News