kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pan Pasific Insurance dirikan unit syariah


Selasa, 04 Juni 2013 / 08:13 WIB
Pan Pasific Insurance dirikan unit syariah
ILUSTRASI. Calon penumpang pesawat antre di area lapor diri sebelum melakukan penerbangan di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (20/12/2021). ANTARA FOTO/Umarul Faruq/hp.


Reporter: Mona Tobing | Editor: Roy Franedya

JAKARTA. Potensi bisnis besar, tapi penetrasi masih minim, menyebabkan banyak perusahaan asuransi tertarik menggarap bisnis syariah. Salah satunya, Pan Pacific Insurance.

Senin (3/6), Asuransi Pan Pasific meresmikan unit syariahnya dengan modal disetor sebesar Rp 25 miliar. Pada tahun pertama, Pan Pasific menargetkan, unit syariah ini bisa mengumpulkan premi sekitar Rp 15 miliar.

Dari sisi portofolio investasi, UUS Pan Pasific akan menempatkan 80% ke deposito. Sisanya, akan mengalir ke saham syariah dan sukuk. Pilihan di deposito sebagai tempat paling likuid saat proses klaim terjadi.

Muhamad Ali, Head of Syariah Division Asuransi Pan Pasific, mengatakan pembentukan UUS ini merupakan respons permintaan nasabah yang menginginkan mendapat perlindungan dengan skema syariah. "Permintaannya cukup banyak," ujarnya.

Agar berkembang, UUS Pan Pacific akan mengandalkan grup sendiri guna menjaring nasabah. Selain itu, unit syariah ini juga tengah mengembangkan produk perlindungan alat berat dan asuransi kebakaran. Saat ini, manajemen sudah mengajukan izin ke regulator untuk bisa menawarkan produk ini.

Junaidi, Vice President Director Asuransi Pan Pasific, mengatakan pihaknya akan melakukan spin off atau pemisahan usaha setelah unit syariah memiliki aset Rp 50 miliar, mampu berkembang dan memiliki pasar sendiri.

Diharapkan, target tersebut bisa terealisasi dalam tiga tahun. "Secara bertahap pasti memisahkan diri. Karena lebih bagus jika berdiri sendiri agar bisnisnya lebih leluasa," tutur Junaidi.

Namun dalam mengembangkan UUS tersebut, manajemen juga harus berhati-hati. Maklum 65% premi Pan Pacific berasal dari kendaraan, bank dan perusahaan pembiayaan atawa multifinance.

Sejak berlakunya aturan uang muka atau down payment (DP), bisnis pembiayaan mengalami penurunan drastis. "Meski melambat, tapi kebutuhan masyarakat yang ingin memiliki kendaraan masih besar," tambah Ali.

Saat ini, untuk jalur distribusi, UUS Pan Pacific mengandalkan kontribusi multifinance sebanyak 80%. Sisanya lewat perbankan, agen dan broker.

Dalam waktu dekat, manajemen berencana menambah tujuh mitra baru berasal dari multifinance. Sedangkan untuk asuransi kebakaran, UUS Pan Pacific menggandeng bank syariah yang memang menyalurkan pembiayaan dengan skema syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×