kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Paruh pertama 2016, laba Pegadaian stagnan


Senin, 01 Agustus 2016 / 06:05 WIB
Paruh pertama 2016, laba Pegadaian stagnan


Reporter: Mona Tobing | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Laba PT Pegadaian stagnan pada semester I-2016. Di periode itu, Pegadaian meraih laba Rp 1,087 triliun nyaris sama dengan pencapaian tahun lalu, Rp 1,082 triliun. Laba stagnan lantaran pembiayaan yang disalurkan perusahaan gadai ini tumbuh mini.

Total pinjaman yang disalurkan Pegadaian tercatat naik 3,9% menjadi Rp 57,14 triliun di paruh pertama 2016. Alhasil, pendapatan usaha Pegadaian pada Juni 2016 hanya tumbuh sebesar 1,9% menjadi Rp 4,70 triliun.

Sementara beban usahanya naik 2,8% menjadi Rp 3,25 triliun. Saat ini, Pegadaian memiliki empat jenis pembiayaan. Mayoritas bisnis Pegadaian masih berasal dari bisnis gadai. Sebelumnya, Pegadaian memang tengah berupaya mengurangi porsi pembiayaan gadai dengan memperbesar bisnis lain.

Tahun lalu, bisnis gadai menyumbang sekitar 90% dari total pembiayaan Pegadaian. Namun Pegadaian berupaya memperbesar kue bisnisnya di non gadai untuk diversifikasi usaha. Rencananya, porsi bisnis non gadai akan diperbesar menjadi 20% dari total bisnis.

Salah satu produk yang tengah naik daun adalah tabungan emas. Tingginya minat masyarakat memiliki tabungan emas karena nilai minimal tabungan emas yang relatif murah. Nasabah hanya perlu membayar Rp 5.000 untuk memiliki emas dengan berat minimal 0,01 gram. Plus, dapat melayani sistem beli titip emas.

Hingga tutup tahun 2016 mendatang, Pegadaian menargetkan bisa memiliki 680.000 nasabah dari produk tabungan emas ini.

Meski laba stagnan, Direktur Utama Pegadaian Riswinandi mengatakan, pencapaian bisnis Pegadaian cukup menggembirakan mengingat kondisi ekonomi yang lesu di awal tahun. Apalagi kompetisi bisnis gadai juga dinilai semakin ketat.

Seperti diketahui, saat ini gadai swasta makin menjamur sejalan rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melegalkan gadai swasta. Mengatasi persaingan gadai swasta, Pegadaian terus melakukan ekspansi melalui penambahan jumlah outlet.

Hingga Juni 2016, Pegadaian memiliki 4.455 gerai. Riswinandi menyebut, ada penambahan 44 gerai di paruh pertama tahun ini. Hasilnya, jumlah nasabah bertambah menjadi 6,92 juta nasabah dari sebelumnya 6,52 juta nasabah.

Demi meningkatkan kinerja bisnis di luar gadai, yakni bisnis emas dan aneka jasa, Pegadaian akan melakukan literasi dan sosialisasi produk ke masyarakat. Pegadaian bakal bekerjasama dengan komunitas yang ada di masyarakat untuk program pemasaran produk Pegadaian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×