kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pasca Paparan Kinerja, Saham-Saham Bank Big Caps Kompak Turun


Kamis, 02 Mei 2024 / 16:49 WIB
Pasca Paparan Kinerja, Saham-Saham Bank Big Caps Kompak Turun
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di salah satu ATM bank Himabara di Jakarta, Senin (16/10/2023). Pasca Paparan Kinerja, Saham-Saham Bank Big Caps Kompak Turun.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca rilis laporan kinerja sepanjang tiga bulan pertama 2024, saham-saham industri perbankan kompak mengalami penurunan. Tak terkecuali, saham-saham berkapitalisasi besar (big caps) mengalami koreksi tajam. 

Di antara bank-bank big caps lainnya, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi bank dengan koreksi paling dalam. Hingga penutupan perdagangan (02/05), BMRI mengalami koreksi hingga 8,33% menjadi Rp 6.325 per saham.

Meski demikian, harga BMRI tercatat masih mengalami kenaikan jika dilihat sejak awal tahun. Di mana, pertumbuhan sahamnya sekitar 4,96% dan sempat menyentuh level tertinggi di tahun ini mencapai Rp 7.500 per saham.

Baca Juga: Strategi Bank Permata (BNLI) Bukukan Pertumbuhan Positif di Kuartal I-2024

Adapun, koreksi pada BMRI terjadi setelah bank berlogo pita emas ini melaporkan kinerjanya sepanjang kuartal I-2024. Laba Bank Mandiri hanya mencatat kenaikan laba bersih sekitar 1,13% secara tahunan menjadi Rp 12,7 triliun.

Selanjutnya, ada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang tercatat mengalami koreksi hingga 8% di penutupan perdagangan (02/05). Kini, BBNI diperdagangkan di level Rp 4.830 per saham.

Koreksi tersebut menambah tajamnya penurunan BBNI sejak awal tahun mencapai 10,14%. Dalam sebulan terakhir, saham bank berlogo 46 ini juga terkoreksi hingga 18,48%.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) juga ikut terdampak pada koreksi yang terjadi pada industri perbankan hari ini. Saham bank syariah terbesar di tanah air terkoreksi hingga 3,79% menjadi Rp 2.540 per saham.

Baca Juga: OCBC NISP Umumkan Penyelesaian Akuisisi Bank Commenwealth Senilai Rp 2,2 Triliun

Namun sejatinya, kinerja BRIS sepanjang tiga bulan pertama tahun ini cukup positif. Itu tercermin dari laba bersih mereka yang mampu tumbuh 17% YoY menjadi sebesar Rp 1,71 triliun.

Lebih lanjut, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengalami koreksi mencapai 3,64% menjadi Rp 4.750 per saham. Kondisi ini menambah dalamnya koreksi BBRI sejak awal tahun yang mencapai 16,86% year to date.

 

Terakhir, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi bank big caps yang tercatat mengalami koreksi paling mini. Saham si ‘biru’ ini hanya terkoreksi 2,55% menjadi Rp 9.550 per saham.

Sejak awal tahun, saham BBCA juga masih tercatat tumbuh sekitar 1,60% year to date. BCA menutup kuartal I-2024 dengan pertumbuhan laba sekitar 11,7% menjadi Rp 12,8 triliun 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×