kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Pelaku asuransi mikro bertambah


Kamis, 03 September 2015 / 10:52 WIB
Pelaku asuransi mikro bertambah


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Meski kontribusi premi asuransi mikro lebih mini ketimbang lini usaha lain, sektor ini semakin populer digarap perusahaan asuransi. Dari akhir tahun 2014 hingga saat ini, dua pemain baru ikut meramaikan pasar asuransi mikro.

Direktur Produk dan Kelembagaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Heru Juwanto mengatakan saat ini ada 55 perusahaan asuransi memasarkan produk mikro. Perinciannya, sebanyak 42 pelaku yang menjual produk standar. Sepuluh diantaranya adalah perusahaan asuransi jiwa.

Sedangkan, yang memasarkan produk mandiri berjumlah 13 perusahaan. "Terdiri dari empat perusahaan asuransi umum dan sembilan perusahaan asuransi jiwa," kata Heru, Rabu (2/9).

Produk asuransi mikro bersama sendiri terbagi dalam tiga segmen yaitu asuransi umum, jiwa dan syariah. Di segmen asuransi umum, mereka punya produk Warisanku, Rumahku, Stop Usaha Erupsi, Stop Usaha Gempa Bumi dan Asuransiku.

Sementara, perusahaan asuransi jiwa memasarkan produk Asuransi Mikro Penuh Cinta atau si Peci. Sedangkan segmen asuransi mikro syariah mengandalkan produk si Bijak.

Wasit lembaga keuangan mengharapkan, dengan produk asuransi mikro bisa mengerek penetrasi dan literasi asuransi. Targetnya, jumlah nasabah asuransi mikro di Indonesia pada tahun ini lebih tinggi 5% dari tahun lalu.

Pada 2014, jumlah nasabah asuransi mikro tercatat sebanyak 6,16 juta orang. Berarti, jumlah nasabah asuransi mikro di akhir tahun ini diharapkan tembus 6,47 juta jiwa.

Bukan hanya industri asuransi jiwa yang rajin menggarap pasar mikro, perusahaan asuransi syariah juga mengembangkan bisnis di jalur ini. Wakil Ketua Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Erwin Noekman mengaku memang belum ada penambahan perusahaan yang menggarap asuransi mikro. Sampai saat ini hanya ada 29 pelaku asuransi syariah yang menggarap produk mikro.  "Tapi masing-masing makin intens memasarkan produk asuransi mikro," kata dia.

Salah satu strategi yang dipasang oleh perusahaan syariah untuk menggemukkan pendapatan premi adalah membidik komunitas seperti pengajian. Selain itu, asuransi syariah juga menyasar koperasi syariah untuk menjual produk asuransi mikro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×