Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembiayaan alat berat multifinance diperkirakan akan terus menggeliat di tahun ini. Jika menilik tren sepanjang 2022, pembiayaan alat berat memang bertumbuh dan menjadi salah satu penopang terbesar di industri multifinance.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Inonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan, alat berat dipakai dan dibutuhkan untuk industri pertambangan, industri perkebunan, kehutanan, maupun konstruksi jalan yang hingga saat ini semuanya masih berjalan dengan baik.
Salah satu perusahaan multifinance BFI Finance mengaku pembiayaan alat meningkat. Corporate Communications Head PT BFI Finance Indonesia Dian Ariffahmi mengatakan, tren pertumbuhan pembiayaan alat berat di BFI Finance sampai akhir tahun 2022 meningkat hampir 60%.
Baca Juga: Menilik Rencana Bisnis United Tractors (UNTR) pada Tahun 2023
Dian menuturkan, aset meningkat lebih dari 30%. Lebih lanjut, pembiayaan alat berat menjadi salah satu backbone bagi pertumbuhan aset serta penyaluran pembiayaan di BFI Finance.
"Hal ini dipengaruhi oleh permintaan pasar dan tren naiknya harga komoditas," kata Diah kepada Kontan.co.id, Jumat (13/1).
Pelaku multifinance lain, Clipan Finance pun merasakan pertumbuhan pembiayaan alat berat. Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo mengatakan, untuk pembiayaan alat berat di Clipan Finance bertumbuh baik sepanjang 2022.
"Clipan Finance mencatat pembiayaan alat berat mencapai Rp 300 miliar, jika dibandingkan sebelumnya sebesar kurang lebih Rp 100 miliar," ujar Harjanto kepada Kontan.co.id, Jumat (13/1).
Baca Juga: Emiten Ekspansif di Tahun Kelinci Air
Harjanto menerangkan, pembiayaan alat berat di Clipan Finance ditopang oleh pertumbuhan kebutuhan tambang, logistik, infrastruktur, perkebunan. Selain itu, suku bunga kredit yang masih kompetitif juga menjadi pendorongnya.
"Kami ada beberapa cabang alat berat, selain di Jakarta, ada di tiga kota lainnya," ungkap Harjanto.
Di tahun 2023 ini, Clipan Finance optimistis mengucurkan pembiayaan alat berat Rp 600 miliar atau 7,5% dari total portofolio Clipan Finance. Target pembiayaan Clipan Finance tahun ini mencapai Rp 8 triliun.
Hingga November 2022, Clipan Finance telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 6,5 triliun. Realisasi pembiayaan Clipan telah melebihi dari target 2022 sebesar Rp 6 triliun.
Baca Juga: Intraco Penta (INTA) Menargetkan Pendapatan Naik 128% Tahun Ini
Harjanto bilang, akselerasi penyaluran pembiayaan alat berat tetap memperhatikan mitigasi risiko yang baik, antara lain seperti dengan memprioritaskan repeat order dari debitur Clipan Finance saat ini dan nasabah-nasabah Panin Bank sebagai induk perusahaan.
Selain itu, menjaga kontribusi portofolio alat berat sebanyak 6% hingga 7% terhadap total pembiayaan perusahaan dan membidik sejumlah sektor seperti tambang, logistik, infrastruktur, dan perkebunan.
Chief Executive Officer Indomobil Finance Gunawan Effendi mengatakan, permintaan alat berat dan kendaraan komersial sepanjang tahun 2022 sangat tinggi, terutama untuk industri tambang, perkebunan logistik, dan transportasi fast moving consumer goods (FMCG).
"Dari segi permintaan sangat kuat," tutur Gunawan kepada Kontan.co.id, Jumat (13/1).
Gunawan mengungkapkan, kendala yang dihadapi lini bisnis pembiayaan alat berat lebih kepada suplai unit yang masih terbatas. Sehingga calon pembeli harus antre beberapa bulan untuk mendapatkan unit yang dipesan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News