Reporter: Nadya Zahira | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan Venture Debt, Qverse mengatakan bahwa penurunan outstanding pembiayaan modal ventura secara industri tak berdampak pada kinerja perseroan. Meski kinerja pembiayaan tahun ini masih dibayangi fenomena tech winter, tetapi perseroan cukup optimis bisnis kliennya terus bertumbuh.
CEO Qverse, Gena Bijaksana menyebut saat ini rata-rata pertumbuhan bisnis klien mereka mencapai 6x lipat sejak awal bekerja sama.
“Karena kehadiran alternatif funding seperti Venture Debt dinilai pelaku industri menjadi salah satu pilihan strategis untuk melakukan ekspansi dan menumbuhkan bisnis. Market juga turut menyambut baik kinerja dan pertumbuhan Qverse yang signifikan,” kata CEO Qverse, Gena Bijaksana kepada Kontan, Jumat (7/1).
Baca Juga: Fenomena Tech Winter Masih Berlanjut Tahun Ini, Begini Strategi Modal Ventura
Justru menurutnya, pembiayaan melalui Venture Debt seperti Qverse akan memberikan opsi yang lebih fleksibel tanpa mengurangi (dilusi) kepemilkan founders.
Rencananya untuk menjaga kinerja Qverse di tahun 2025, perusahaan akan melakukan sejumlah strategi. Diantaranya menjunjung prinsip profit, prudence, and promising fundamentals(3P) dalam proses kerja sama strategis dengan portofolio.
“Kemudian, secara menyeluruh, kami juga akan menilai kinerja founders dan pertumbuhan bisnis untuk memastikan mereka memiliki pertumbuhan yang sehat dan fundamental yang kuat,” ungkapnya.
Strategi selanjutnya, Gena bilang yaitu melakukan segmentasi pasar dan ekspansi strategis, serta pengeluaran perusahaan yang rasional untuk meminimalikasikan risiko. Dengan begitu, ia menilai mindset growth at all cost sudah tidak lagi relevan di masa sekarang.
“Dalam prakteknya, Qverse juga menerapkan sistem monitoring pertumbuhan bisnis yang menyeluruh dan berkala untuk memitigasi risiko dan memproyeksi tantangan bisnis kedepannya sehingga risiko dapat diantisipasi bersama-sama,” imbuhnya.
Baca Juga: OJK Catat Pembiayaan Modal Ventura per Januari 2025 Sebesar Rp 15,81 Triliun
Adapun pada tahun 2025, Qverse akan fokus menyalurkan pendanaan ke sektor yang relatif agnostic, artinya Qverse secara khusus tidak menspesifikan satu sektor industri tertentu di banding sektor lainnya, dan sangat menaruh perhatian pada diversifikasi dan manajemen konsentrasi risiko.
“Tapi kami sudah melakukan pendanaan di sektor FnB, modest fashion, fashion & apparel, beauty clinic, skincare, technology, B2B manufaktur, advertising. Kami juga meyakini sektor-sektor ini memiliki potensi untuk terus bertumbuh. Kami berfokus kepada founders dan bisnis yang sehat dan fundamenal kuat,” tandasnya.
Asal tahu saja, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pembiayaan modal ventura secara general turun 8,65% menjadi Rp 15,84 triliun pada akhir 2024.
Selanjutnya: Link Live Streaming Persita vs PSS Sleman di BRI Liga 1 Pukul 20.30 WIB
Menarik Dibaca: Promo Guardian Super Hemat 6-19 Maret 2025, Micellar Water Tambah Rp 1.000 Dapat 2
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News