Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembiayaan resi gudang terus meningkat. PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) mencatat, realisasi pembiayaan resi gudang sampai Agustus 2022 mencapai Rp 630 miliar, meningkat dari akhir tahun 2021 yang mencapai Rp 227,4 miliar.
Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia mengatakan, KBI terus berupaya untuk mengajak kalangan perbankan serta lembaga pembiayaan lain untuk masuk dalam pembiayaan resi gudang.
"Salah satu yang sedang kami jajaki adalah dari fintech, yang ke depan juga bisa masuk dalam eskosistem resi gudang. Untuk saat ini, ada beberapa perbankan yang sudah memberikan pembiayaan resi gudang, yaitu Bank BRI, Bank BNI, Bank Jabar serta Bank Jateng," kata Fajar kepada kontan.co.id, Selasa (27/9).
Baca Juga: Bappebti Setujui Darmawan Capital Kelola Sistem Resi Gudang untuk Komoditi Timah
Fajar yakin, pemanfaatan resi gudang akan terus tumbuh positif, dan sampai akhir tahun 2022 pembiayaan resi gudang bisa mencapai Rp 700 miliar.
Kata Fajar, resi gudang di Indonesia memiliki peluang untuk terus tumbuh. Hal ini melihat dari banyaknya komoditas yang ada.
Menurutnya, kunci dari sistem resi gudang adalah pemahaman yang baik dari para petani maupun pemilik komoditas terkait instrument ini.
Untuk itu, KBI sebagai pusat regustrasi resi gudang bersama dengan para pemangku kepentingan lain terus berupaya untuk melakukan edukasi dan sosialisasi, khususnya ke wilayah-wilayah yang menjadi sentra komoditas.
Baca Juga: Budi Susanto Jadi Direktur Kliring Berjangka Indonesia (KBI)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
