Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak hanya membidik multifinance, industri keuangan nonbank lainnya yakni asuransi tak kalah menarik bagi investor asing termasuk Korea. Pengamat asuransi Irvan Rahardjo Indonesia memiliki populasi sekitar 265 juta penduduk.
Tentunya menjadi potensi pasar yang sangat besar dengan bonus demografi. Sedangkan penetrasi asuransi masih sangat rendah sekitar 1,73 % dari Pendapatan Domestik Bruto.
“Korea dan Jepang itu penduduknya menua atau aging population. Sedangkan Indonesia bonus demografi. Bahkan penetrasi kita juga masih rendah dari negara lain. Data SIGMA Swissre per 2015 saja, Malaysia tiu 5,35%, Filipina sebanyak 1,90%, sedangkan Vietnam pada 1,57%. Adapun Thailand pada level 5,49%, Singapura di 7,25%, dan China di 3,57%,” ujar Irvan kepada Kontan.co.id, Minggu (22/12).
Baca Juga: Pengamat: Kasus Garuda Indonesia dibuat heboh demi tutupi kasus Jiwasraya?
Ia menyatakan kepercayaan investor pun tidak akan terpengaruh dengan masalah likuiditas yang didera oleh PT Asuransi Jiwasraya (Perseo) dan AJB Bumiputera.
Terbukti beberapa investor asing berminat masuk ke anak usaha Jiwasraya yaitu Jiwasraya Putra karena mereka melihat peluang pembenahan tata kelola perusahaan serta Standar Operasional Prosedur (SOP) Jiwasraya melalui anak usahanya.
“Banyaknya kasus asuransi tidak menyurutkan karena melihat peluang perlunya perbaikan Tata Kelola dengan mengacu pada best practice internasional. Misalnya Perbaikan Tata Kelola Risk Management dan Compliance. Terutama sekali perlu perbaikan integritas pelaku pasar,” jelas Irvan.
Baca Juga: Kasus korupsi Jiwasraya terkuak, Erick Thohir memilih bungkam
Memang, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membeberkan, setidaknya ada lima investor yang berminat baik dari dalam maupun luar negeri masuk ke Jiwasraya Putera. Dana yang masuk ini akan membantu mengatasi kesulitan dana di Jiwasraya.
Lanjut Arya, bila digabung dana investor tersebut mencapai Rp 9 triliun. Arya berharap investor baru masuk ke Jiwasraya Putra pada semester 1-2020. Tentunya, tidak menutup kemungkinan investor asing itu berasal dari Korea.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News