kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengenaan tarif cek saldo dan tarik tunai ATM Link kemungkinan diundur


Minggu, 30 Mei 2021 / 12:32 WIB
Pengenaan tarif cek saldo dan tarik tunai ATM Link kemungkinan diundur


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengenaaan tarif cek saldo dan tarik tunai untuk transaksi off us yang dilakukan Bank Himbara di ATM Link yang akan rencananya akan diberlakukan dimulai pada 1 Juni 2021 kemungkinan akan ditunda.

Pasalnya, rencana pengenaan tarif tersebut masih dalam pembahasan lebih lanjut antara Kementerian BUMN dan manajemen Bank Himbara.  "Kalau hasil keputusannya sudah ada akan segera kami informasikan," kata Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha pada Kontan.co.id, Sabtu (29/5).

Transaksi off us merupakan transaksi penggunaan kartu debit pada mesin ATM bank lain. Seperti diketahui, ATM Link yang ada saat ini bukan dimiliki bersama empat bank Himbara. Namun, masing-masing bank memiliki ATM yang kemudian di Link-an ke bank himbara lainnya.

Jika ATM Link tersebut dimiliki Bank Mandiri misalnya maka transaksi cek saldo dan tarik tunai yang kartu debit tiga bank Himbara lain yang semula gratis akan dikenakan biaya. Sementara transaksi yang dilakukan nasabah Bank Mandiri tetap gratis. Untuk mengetahui bank himbara pemilik ATM Link yang ingin digunakan bertransaksi bisa dilihat dari sticker besar yang ditempel di depan mesin ATM.

Baca Juga: Konsumen berupaya gagalkan kebijakan biaya transaksi di ATM Link yang berlaku 1 Juni

Adapun biaya cek saldo transaksi off us di jaringan ATM Link akan dikenakan sebesar Rp 2.500, sedangkan transaksi tarik tunai sebesar Rp 5.000. Sementara biaya transfer antar bank tidak mengalami perubahan atau tetap di angka Rp 4.000.

Rudi menjelaskan, rencana pengenaan tarif cek saldo dan tarik tunai tersebut karena memang biaya pemeliharaan ATM sangat besar. Untuk bisa memberikan pelayanan yang aman dan nyaman kepada nasabah maka pemeliharaan mesin ATM harus dilakukan dengan baik.

Adapun jumlah ATM Bank Mandiri yang sudah terhubung dalam jaringan ATM Link, menurut Rudi, saat ini mencapai sekitar 80%.  Total mesin ATM bank ini per Maret 2021 sebanyak 13.112 ATM. Sementara dalam keterangan resmi Himbara, total ATM keempat bank yang sudah terhubung dalam jaringan Link tercatat telah mencapai 4.500 ATM.

Selain itu, lanjut Rudi, pengenaan tarif ini juga merupakan momentum untuk mendorong nasabah melakukan transaksi secara digital lewat platform Livin by Mandiri.

Sebelumnya, Direktur Konsumer BRI Handayani juga mengatakan, pengenaan kembali biaya cek saldo dan tarik tunai untuk transaksi off us  ATM Link  karena biaya untuk mengintegrasikan seluruh ATM Link milik Himbara sangat besar. "Namun, biaya yang akan dikenakan kembali itu masih lebih rendah dari tahun 2018. Biaya untuk integrasikan ATM Himbara tahun 2020 tercatat Rp 133 miliar terhadap anggota Himbara. " katanya.

Per Maret 2021, total jumlah ATM BRI mencapai 16.558 dan CRM (ATM setor/tarik tunai) mencapai 5.707. Adapun Bank BNI tercatat memiliki ATM sebanyak 18.230 per kuartal I 2021. Sedangkan BTN memiliki ATM dan CRM sebanyak 2.086.

Selanjutnya: Dorong pemulihan ekonomi, Himbara siap kucurkan kredit di Bali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×