kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Penyelenggara dana pensiun mulai lirik instrumen saham dan reksadana di 2021


Senin, 18 Januari 2021 / 16:57 WIB
Penyelenggara dana pensiun mulai lirik instrumen saham dan reksadana di 2021
ILUSTRASI. Ilustrasi untuk Dana pensiun. KONTAN/Muradi/2015/1006


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Membaiknya pasar saham membuat para penyelenggara dana pensiun kembali melirik instrument saham dan reksadana sebagai strategi investasi di 2021.

Kendati demikian, Asosiasi Dana Pensiun Indonesia melihat tidak banyak perbedaan strategi investasi di 2021 dibanding tahun lalu. Ketua Umum ADPI Suheri memprediksi sedikit perubahan, bila sebelumnya Dapen menahan diri, maka tahun ini para penyelenggara akan masuk ke saham atau reksadana saham.

“Pada 2021 menurut saya Dapen akan mulai invest kembali di saham atau reksadana saham. Namun tidak akan ada perubahan alokasi yang signifikan. Hanya kembali kepada alokasi sebelum situasi Covid-19,” ujar Suheri kepada Kontan.co.id pada Senin (18/1).

Baca Juga: Aset dana pensiun tumbuh rata-rata 8,58% selama lima tahun terakhir

Lanjut Ia strategi itu seiring dengan menurunya kekhawatiran dampak pandemic semakin mereka. Lewat strategi tersebut, asosiasi melihat agregat hasil investasi Dapen di 2021 bisa mencapai 7% hingga 8%.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan dana kelolaan investasi senilai Rp 295,54 triliun per November 2020. Nilai itu tumbuh 6,56% yoy dibandingkan November 2019 senilai Rp 277,34 triliun.

Penempatan investasi paling banyak di instrument deposito berjangka sebanyak 81,35 triliun di November 2020. Lalu surat berharga negara (SBN) senilai Rp 73,72 trilun. Kemudian, obligasi korporasi sebanyak Rp 62,60 triliun.

Sedangkan penempatan saham sebanyak Rp 29,15 triliun dan reksadana sebanyak Rp 15,89 triliun. Berkat strategi seperti itu, return on investment Dapen mencapai 5,99% hingga November 2020. 

Selanjutnya: Dana kelolaan reksadana naik 3,79% menjadi Rp 552,27 triliun di sepanjang 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×