Sumber: Antara | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA.Perbanas berharap Pemerintah tidak meminta suku bunga tinggi atas penempatan dananya di perbankan untuk membantu bank mengurangi biaya sehingga suku bunga kredit dapat ditetapkan lebih rendah.
Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Nasional (Perbanas) Sigit Pramono mengatakan, Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla saat ini terus mendorong penurunan suku bunga perbankan, namun di saat yang sama pemerintah meminta tingkat bunga khusus atau lebih tinggi dari umumnya.
"Sekarang justru pemerintah kalau menempatkan dana APBN-nya malah meminta bunga khusus," ujar Sigit di Jakarta, Kamis.
Menurut Sigit, hal itu menjadi salah satu faktor penyebab perbankan nasional terkenal akan suku bunga pinjamannya yang tinggi.Kondisi tersebut juga mengakibatkan terjadinya perang suku bunga simpanan antarbank di dalam negeri.
"Bankir mana yang tidak mau dana triliuan rupiah, pasti mereka saling bersaing untuk menarik dana itu ke banknya," kata Sigit.
Praktik meminta suku bunga tinggi itu, lanjutnya, ternyata terjadi di bank-bank BUMN. Ia berharap praktik itu harus diakhiri dengan dimulai dari pemerintah pusat.
"Sudah tak zamannya lagi pemerintah menjadi pemburu rente," ujar Sigit.
Sementara itu, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan keinginannya untuk menghentikan praktik tersebut, dengan dimulai dari pemerintah pusat.
Namun hal itu terbentur UU Keuangan Negara di mana pemerintah diduga dapat kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
"Kalau bunganya diturunkan bisa jadi temuan karena dianggap merugikan negera sehingga harus ada pendekatan dengan aparat pemeriksa," ujar Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News