kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Perbankan Optimistis Kredit Konsumsi Tumbuh hingga Akhir 2022, Berikut Pendorongnya


Senin, 19 September 2022 / 06:15 WIB
Perbankan Optimistis Kredit Konsumsi Tumbuh hingga Akhir 2022, Berikut Pendorongnya


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan masih optimistis kredit konsumsi atau ritel masih akan tumbuh optimal hingga akhir tahun, meski ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang bakal menekan daya beli masyarakat dan mengerek inflasi.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk misalnya, yakin produk KPR dan kredit berbasiskan payroll akan terus meningkat. 

“Masih tingginya backlog hunian masyarakat menjadi peluang bagi BRI untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada masyarakat. Kredit Konsumer BRI per Agustus 2022 tumbuh lebih tinggi sejak awal tahun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan penopang pertumbuhan ada di produk KPR BRI,” ujar Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto kepada Kontan.co.id, Jumat (16/9). 

Produk salary loan juga masih tumbuh optimal di sepanjang tahun ini. Bahkan ia mengklaim, Salary Based Loan BRI masih tetap menjadi Market Leader di Industri perbankan.

Baca Juga: Risiko Inflasi Menghadang Perbankan

“Untuk Kredit Konsumer BRI, saat ini masih tumbuh positif di atas industri. Kami optimistis sampai dengan akhir tahun ini dapat tumbuh double digit secara tahunan sesuai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan,” jelasnya. 

Adapun PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan pertumbuhan kredit ritel masih positif hingga saat ini. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi AS Aturridha menyatakan penyaluran kredit ritel Bank Mandiri tumbuh 12,53% yoy menjadi Rp 303,98 triliun per Juli 2022. 

“Pertumbuhan tersebut didorong oleh perbaikan dari seluruh segmen, antara lain KPR yang berhasil tumbuh 7,3% secara tahunan dan KKB yang terus membaik hingga mencatatkan peningkatan sebesar 12,13% pada akhir Juli 2022 lalu,” katanya kepada Kontan.co.id pada Sabtu (19/9). 

Melihat pertumbuhan kinerja yang positif, Bank Mandiri tetap optimistis target pertumbuhan kredit secara total sebesar 11% hingga akhir 2022 dapat terealisasi. Kendati demikian, Bank Mandiri tetap menjaga prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit di tengah potensi kenaikan inflasi. 

Tak mau kalah, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) terus memacu penyaluran kredit konsumsi tengah ancaman kenaikan inflasi. Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengaku kredit konsumsi terus bertumbuh positif. 

Baca Juga: Harga BBM Naik, Begini Prospek Saham Sektor Perbankan

“Bahkan tingkat pertumbuhannya mengalami tren yang meningkat jika dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan sejak awal tahun. Saat ini pertumbuhannya berada pada level 5,4% secara tahunan,” tuturnya kepada Kontan.co.id pada Jumat (16/(0. 

Ia menyatakan baik segmen aparatur sipil negara (AS) maupun Non ASN memiliki persentase pertumbuhan yang serupa. Ia melihat meskipun inflasi naik dan juga dampak kenaikan BBM, permintaan kredit konsumsi Bank BJB terus bertumbuh. 

“Ini mencerminkan keyakinan masyarakat yg masih tinggi terhadap ekonomi sehingga lebih percaya dalam melakukan konsumsi maupun investasi. Sampai dengan akhir tahun ini, kami memproyeksikan pertumbuhan kredit konsumsi dapat berada pada kisaran 6% secara tahunan,” jelasnya.

Penyaluran kredit perbankan untuk penggunaan konsumtif masih tumbuh hingga kuartal ketiga 2022. Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan kredit konsumsi mengalami pertumbuhan 7,6% secara tahunan menjadi Rp 1.747,2 triliun per Juli 2022. 

Kredit konsumsi ditopang oleh kredit multiguna yang mengalami kenaikan 7,6% secara tahunan menjadi Rp 1.029,8 triliun. Adapun produk yang tumbuh paling tinggi datang dari kredit kendaraan bermotor (KKB) melesat 11% secara tahunan menjadi Rp 109,6 triliun. Adapun kredit pemilikan rumah (KPR) naik 7% secara tahunan menjadi Rp 607,8 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×