Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ALTO Network, penyelenggara infrastruktur sistem pembayaran (PIP), menggandeng dua penyedia layanan pembayaran digital yakni Xendit dan Finnet untuk mendorong perluasan perluasan adopsi QRIS Merchant Presented Mode (MPM) di Indonesia.
Berdasarkan data Bank Indonesia, pada kuartal I-2025, volume transaksi QRIS mencapai 2,6 miliar kali, dengan jumlah pengguna aktif sebesar 56,3 juta. Secara tahunan volume transaksi QRIS tercatat tumbuh sebesar 154,86% pada April 2025. Targetnya pada akhir tahun jumlah pengguna QRIS bisa meningkat menjadi 58 juta.
CEO ALTO Network Gretel Griselda mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen ALTO untuk mendorong digitalisasi sistem pembayaran nasional yang inklusif dan efisien.
Baca Juga: Alto Network Gandeng Netzme dan Shopeepay, Permudah Akses QRIS Tap NFC
“Dengan menggandeng mitra strategis seperti Xendit dan Finnet, kami berupaya memperluas jangkauan layanan QRIS MPM agar semakin mudah diakses oleh merchant di seluruh Indonesia,” ujar Gretel dalam keterangan resmi, Jumat (23/5).
ALTO mencatat pertumbuhan transaksi QRIS sebesar 332% secara tahunan dengan Gross Transaction Volume (GTV) naik 290% hingga April 2025. Saat ini, ALTO memproses lebih dari 10 juta transaksi QRIS MPM setiap bulan.
Managing Director Xendit Indonesia, Mikiko Steven menyatakan, integrasi antara ALTO dan Xendit yang dikenal luas di sektor startup, UMKM, dan e-commerce, akan memperluas akses pembayaran digital ke lebih banyak pelaku usaha.
Baca Juga: QRIS Cross Border Kian Ngebut, Giliran Jepang dan China Jadi Sasaran
Hal senada disampaikan Direktur Business & Marketing Finnet, Aziz Sidqi. Ia menilai kerja sama ini mempertegas peran Finnet sebagai anak usaha Telkom Indonesia, dalam memperluas akses layanan keuangan digital ke berbagai sektor, termasuk lembaga dan daerah.
“Ini langkah nyata dalam memperluas akses layanan pembayaran digital termasuk institusional dan regional,” tutur Aziz.
Sebagai tambahan, ALTO tengah memperkuat sistem keamanannya melalui ALTO Fraud Detection System (FDS), yang dirancang untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan dalam transaksi digital secara real-time.
Selanjutnya: Indonesia - China Teken 12 Kontrak Kerja Sama Sektor Industri hingga Kesehatan
Menarik Dibaca: 5 Langkah Cerdas Memulai Menabung di Tahun 2025 yang Bisa Dilakukan Siapa Saja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
