Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Johana K.
JAKARTA. Bank Mandiri dan PT Pos Indonesia kemarin menandatangani perjanjian pemanfaatan layanan bersama. Perjanjian ini diharapkan mampu meningkatkan layanan perbankan hingga ke pelosok Indonesia.
Empat perjanjian kerjasama yang ditandatangani kedua pihak di Kantor Kementerian Negara BUMN tersebut meliputi layanan wesel pos instan, layanan tabungan, layanan kredit mikro di kantor pos serta pembukaan outlet Pos Indonesia di seluruh kantor wilayah Bank Mandiri.
Manajemen bank berlogo pita kuning biru tersebut berharap, upaya memperluas jangkauan ini bisa meningkatkan jumlah dana pihak ketiga (DPK). Selain itu juga mendongkrak penyaluran kredit ke pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). "Kerjasama ini merupakan bagian dari upaya memperkuat layanan perbankan ritel, khususnya untuk menjangkau daerah-daerah pelosok di Indonesia," jelas Agus Martowardojo, Direktur Utama Bank Mandiri.
Tahun lalu, jumlah DPK murah Bank Mandiri mencapai Rp 186,5 triliun. Jumlah tersebut meningkat 13,7% atau sebesar Rp 22,5 triliun, dari Rp 164 triliun di akhir 2008. Tahun lalu, kredit kepada segmen usaha mikro juga tumbuh sebesar 22,9%, dari Rp 4,4 triliun menjadi Rp 5,4 triliun.
Memperluas jangkauan dengan menggandeng PT Pos adalah strategi jitu. Maklum, PT Pos tercatat sebagai perusahaan dengan jaringan terluas. BUMN ini mengoperasikan 3.779 kantor pos, 1.811 pos mobile, dan 3.396 agen pos. Sementara layanan Bank Mandiri umumnya mentok di kotamadya tingkat II.
PT Pos akan memanfaatkan kerjasama ini untuk meningkatkan pelayanan pengiriman uang dari tenaga kerja di Indonesia via kantor Bank Mandiri di luar negeri. "Selama ini TKI masih kesulitan utuk meengirim uang," ungkap Direktur Utama PT Pos Indonesia I Ketut Madjana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News