Reporter: Dyah Megasari |
JAMBI. Sebagai bank yang ditunjuk Kemenpera untuk penyalur pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) diminta untuk segera beraksi. Sebab, langkah ini diyakini mampu mengakomodir para konsumen yang ingin mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR) Subsidi.
Ketua Real Estate Indonesia (REI) Jambi, Priyo Setyono menghitung secara nasional BRI mendapatkan kuota penyaluran KPR subsidi lebih banyak dibandingkan dengan bank lainnya.
Secara nasional ia tidak menyebutkan berapa kuota yang didapatkan BRI, tapi untuk kuota di Jambi sekitar 1.500 hingga 2.000 unit. Hanya saja skema itu terkendala sistem yang belum berjalan. Bank dengan status Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu masih menyusun sistem dan diharapkan pada Juni nanti bisa dioperasikan.
Permasalahan lainnya, syarat yang diajukan BRI ini agak sulit. Pertama, nasabah yang mengajukan KPR subsidi itu harus harus memiliki fix income.
"Padahal, jika dilihat, rata?rata yang mengajukan KPR subsidi itu banyak dari kalangan pedagang," jelas Priyo.
Syarat kedua yang dinilai berat adalah ada payroll atau transfer gaji di BRI. Lantaran syarat ini memberatkan nasabah, Priyo meminta agar ketentuan itu diperlunak.
Selain itu, Priyo juga meminta PT Bank Tabungan Negara tbk (BBTN) memperpanjang produk sebelumnya yang memberikan bunga 8,5% walaupun kuota BTN dalam penyaluran KPR subsidi lebih sedikit dibandingkan dengan bank lainnya.
"Kedua bank tersebut sangat membantu sekali," ucapnya.
Proses masih berjalan
Pemimpin PRI Jambi, Jannus Siagian belum mau berkomentar terlalu banyak terkait kuota itu. Ia masih berkilah menunggu juklak dari BRI pusat.
"Kami baru akan membangun gedung dan sistemnya, untuk kelanjutannya, masih menunggu juklak," ungkapnya.
Senada, Deputy Branch Manager BTN Jambi, Zulkipli mengatakan tidak bisa menjanjikan untuk memperpanjang produk dengan bunga serupa.
"Memang produk BTN dengan memberikan bunga KPR 8,5% dimanfaatkan banyak developer. Selama Maret saja sekitar 170 unit yang terealisasi," ucapnya.
Informasi yang didapat Tribun, secara nasional kuota bank yang ditunjuk untuk penyaluran KPR subsidi masing?masing, BRI sekitar 60 ribu unit, BNI sekitar 40 ribu unit, Mandiri sekitar 30 ribu unit, BTN 16 ribu unit dan BRI Syariah sekitar 5 ribu hingga 10 ribu unit.
Gubernur Jambi Hasan Basri meminta pemerintah daerah kabupaten dan kota juga ikut memikirkan masalah ini. (TribunNews)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News